Langkat ( Garispolisi. com) - Viral seorang siswa disalah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kabupaten Langkat, menjadi korban bully hingga penganiayaan.
Peristiwa perkelahian dan penganiayaan hingga bully pelajar ini terjadi di daerah Simpang Ladang, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (25/10/2025).
Dalam video viral tersebut, terlihat siswa atau korban tampak babak belur dipukuli oleh pelaku yang juga seorang pelajar. Korban memakai baju kaos dan celana cokelat pramuka, begitu juga dengan pelaku.
Tidak hanya memukuli korban, pelaku juga mencampakkan korban ke dalam parit, serta menendangi korban dan memukuli korban hingga korban jatuh tak berdaya, penganiayaan tersebut disaksikan oleh beberapa pelajar lainnya namun tidak ada satu pun yang memisahkan atau melerai penganiayaan tersebut.
Menanggapi video viral tersebut, Polres Langkat langsung bergerak cepat dan berhasil mengamankan dua orang pelaku penganiayaan dan bully yang masih berstatus pelajar.
Pejabat Sementara (PS) Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Langkat, Ipda Esther, menjelaskan bahwa setelah video tersebut beredar pihaknya segera melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan dua terduga pelaku berikut dua korban yang juga masih di bawah umur.
" Adapun aksi yang viral dimedsos tersebut, akibat adanya cekcok atau selisih paham antara kedua belah pihak pelajar, dimana pelaku kemudian membawa korban kelokasi penganiayaan," Ujar Ipda Esther.
Ipda Ester juga mengatakann Kasus ini kini dalam penanganan Unit PPA Satreskrim Polres Langkat dimana dalam pemeriksaan ini polisi telah memanggil kedua orang tua baik dari pelaku mau korban.
" Dalam pemeriksaan ini kami telah memanggil kedua orang tua pelaku dan korban. Selain itu kami juga telah memanggil pihak sekolah baik itu dari sekolah pelaku mau korban serta tim UPT PPA Langkat," ucapnya.
Sementata itu, Kapolres angkat AKBP David Triyo Prasojo menyampaikan bahwa tindakan cepat jajaran Polres Langkat merupakan bentuk komitmen untuk melindungi dan menjaga segenap warga negara termasuk di dalamnya para siswa dan para pelajar.
" Peristiwa hari ini, merupakan pembelajaran bagi kita bersama bahwasanya apabila minimnya dan kurangnya pengawasan dari kita, kemudian orang tua dan para tenaga pendidik akhirnya bisa berdampak sampai dengan terjadinya penganiayaan dan perkelahian antar pelajar. Mungkin juga terjadi potensi-potensi perundungan ataupun bullying," kata Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo
Kapolres Langkat berharap dan menghimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama mengawasi dan menjaga putra-putrinya yang saat ini mungkin masih berusia pelajar dan masih bersekolah supaya mereka tetap berjalan pada trik yang memang telah ditetapkan.
" Mari sama-sama kita mendukung program Presiden Republik Indonesia untuk menjadikan generasi-generasi muda kita ini menjadi generasi emas untuk mencapai Indonesia emas 2045," pungkasnya.( Angga)
0 Komentar