![]() |
Ilustrasi. |
Editor: MJ. Sitorus
LABURA | GarisPolisi.com - Masyarakat di wilayah pesisir Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), khususnya di Kecamatan Kualuh Hilir dan Kualuh Leidong, mendesak Kapolres Labuhanbatu AKBP Choky Sentosa Meliala, S.I.K., S.H., M.H., untuk mengambil langkah tegas dan cepat dalam memberantas peredaran narkoba yang semakin merajalela.
Berdasarkan keterangan sejumlah warga yang ditemui GarisPolisi.com, peredaran sabu-sabu di wilayah tersebut semakin mengkhawatirkan. Nama-nama seperti E di Teluk Piai, Obon di Sialang Gatap, IN di sekitar Pasar Bilah, serta AM yang kini bermukim di Tanjungbalai, disebut sebagai pemain aktif dalam jaringan distribusi narkoba. Warga mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap keselamatan pribadi, menyusul intensnya pemberitaan media dan lambannya tindakan dari aparat Polsek Kualuh Hilir.
"Kami mohon Kapolres turun tangan langsung. Informasi sudah kami sampaikan, tapi belum ada penangkapan terhadap para pelaku. Sekarang malah kami yang merasa terancam karena para bandar mulai mencari tahu siapa yang membocorkan aktivitas mereka," ungkap salah satu informan yang meminta identitasnya dirahasiakan, Senin (21/7/2025).
Situasi ini, menurut informan, membuat warga berada dalam ketakutan dan kehilangan rasa aman di tengah lingkungan mereka sendiri. Mereka menilai penanganan oleh Polsek Kualuh Hilir di bawah kepemimpinan AKP Syamsul Bahri Dalimunthe dan Kanit Reskrim IPDA Syafrudin Alamsyah terlalu lamban, padahal informasi dan identitas para pelaku telah beredar luas.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPW LSM Provsu, Tono Tambunan, menyayangkan respons yang dinilai kurang tegas dari aparat kepolisian setempat. Ia meminta Kapolres Labuhanbatu untuk menurunkan tim khusus dan melakukan penindakan hukum terhadap para pelaku.
“Jika sudah hampir dua pekan diberitakan dan belum juga ada tindakan tegas, ini mengindikasikan lemahnya penegakan hukum di tingkat Polsek. Kami minta Kapolres melalui Satres Narkoba segera bergerak. Jangan biarkan warga terus hidup dalam ketakutan,” tegas Tambunan.
Tambunan menekankan bahwa upaya warga dalam memberikan informasi patut diapresiasi, bukan malah membuat mereka merasa terintimidasi. Ia mengingatkan bahwa dampak narkoba tidak hanya merusak generasi muda, tapi juga menimbulkan keresahan sosial, ekonomi, dan meningkatnya kriminalitas di masyarakat.
Sebelumnya, GarisPolisi.com telah memberitakan bahwa Tim Khusus (Timsus) dari Polres Labuhanbatu dikabarkan telah turun ke wilayah Teluk Piai pada Sabtu (19/7/2025). Enam pria yang diduga anggota Timsus terlihat berpatroli menggunakan tiga sepeda motor di kawasan tersebut.
“Mereka bukan dari Polsek sini. Kami yakin itu tim dari Polres Labuhanbatu yang sedang melakukan penyelidikan,” kata salah seorang warga.
Langkah ini disambut baik oleh masyarakat yang merasa diberi harapan baru setelah lama dibayangi ketakutan. Meski belum ada penangkapan, kehadiran aparat setidaknya menunjukkan bahwa keresahan mereka mulai mendapat perhatian.
Warga lain, seperti JP Pasaribu dari Dusun Tangkahan Barombang I, Desa Tanjung Mangedar, juga menyampaikan keresahannya. Ia baru saja kehilangan sepeda motor yang diduga dicuri pelaku yang terpengaruh narkoba.
"Kampung kami makin rawan. Semua ini karena narkoba bebas beredar. Kami tidak ingin masa depan anak-anak kami hancur karena sabu," ujarnya.
Sampai berita ini diturunkan, upaya konfirmasi kepada Kapolres Labuhanbatu belum mendapatkan respons. Sementara Kapolsek Kualuh Hilir, AKP Syamsul Bahri Dalimunthe, hanya membalas singkat melalui pesan WhatsApp, “Oke Bang, terima kasih. Kita gas, sabar yo…”
Masyarakat pesisir Labura berharap, Polres Labuhanbatu maupun Polda Sumatera Utara segera mengambil tindakan nyata untuk menindak para bandar dan pengedar narkoba yang selama ini bebas beroperasi. Mereka ingin kembali hidup dalam rasa aman, tanpa bayang-bayang ancaman narkotika.

0 Komentar