Gagal Tangkap Bandar Narkoba, Warga Duga Operasi Polsek Kualuh Hilir Bocor

Rumah yang diduga dijadikan lapak peredaran narkoba di Kecamatan Kualuh Hilir, Labura. 

Editor: M.J. Sitorus 

LABURA|GarisPolisi.comUpaya pemberantasan peredaran narkoba di wilayah pesisir Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) kembali menuai sorotan. Polsek Kualuh Hilir yang menggelar dua kali penggerebekan terhadap tempat yang diduga menjadi markas bandar narkoba di Kecamatan Kualuh Hilir dan Kualuh Leidong, gagal membekuk satu pun pelaku. Warga menduga operasi tersebut telah bocor lebih dulu.

Informasi yang diperoleh GarisPolisi.com dari sumber terpercaya menyebutkan, penggerebekan pertama dilakukan pada Rabu sore, 16 Juli 2025, sekitar pukul 16.45 WIB. Empat personel Polsek Kualuh Hilir terlihat menyisir kawasan Teluk Piai, yang diduga menjadi markas bandar sabu berinisial E.

“Tadi sore saya lihat ada polisi datang ke Teluk Piai. Kami berharap besar mereka bisa menangkap para bandar narkoba itu,” ujar sumber tersebut.

Namun harapan warga pupus. Operasi pertama tidak membuahkan hasil. Keesokan harinya, Kamis, 17 Juli 2025, penggerebekan dilanjutkan ke rumah milik terduga pengedar lainnya berinisial IN di kawasan Pasar Bilah. Lagi-lagi, aparat tidak menemukan tersangka maupun barang bukti.

“Rumah itu sudah kosong, tidak ada aktivitas apa pun. Diduga sudah disterilkan terlebih dahulu,” ungkap sumber.

Masih menurut keterangan warga, rumah yang sebelumnya digunakan untuk transaksi sabu oleh IN bahkan sudah dibongkar oleh pemilik tanah karena adanya pembangunan di lahan sebelah. Rumah panggung tersebut semula juga sering digunakan oleh para pengguna narkoba.

“Tidak ada satu pun bukti ditemukan. Sepertinya sudah bocor informasinya, sehingga lokasi sudah dibersihkan sebelum polisi datang,” lanjut sumber.

Selain E dan IN, satu nama lainnya yang disebut warga adalah Obon, diduga sebagai anak buah E. Mereka biasa beroperasi di wilayah Sialang Gatap, Kualuh Hilir. Namun keberadaan ketiganya tidak diketahui sejak adanya aktivitas polisi di daerah tersebut.

Warga Teluk Piai menyebut, E bahkan sempat menenangkan pelanggannya dari Tanjung yang datang mencari sabu. Ia mengaku sudah lama tidak menjalankan aktivitas tersebut.

“Saya gak main lagi, barang kosong,” kata E seperti ditirukan oleh warga.

Kegagalan dua kali operasi tersebut memicu kekecewaan masyarakat. Salah satunya datang dari Ketua DPW LSM Forum Komunikasi Peduli Pelayanan Nasional (FKP2N) Sumatera Utara, Tono Tambunan.

"Ini sangat mengecewakan. Sudah dua kali operasi, tapi tidak ada satu pun bandar atau pengedar yang ditangkap, bahkan barang bukti pun tidak ada. Ini bisa membuat warga kehilangan kepercayaan," tegas Tono, Kamis (17/7).

Tono juga menilai, tindakan yang tidak membuahkan hasil ini justru menambah kecemasan masyarakat akan ancaman sosial dari peredaran narkoba, khususnya terhadap generasi muda di kawasan pesisir Labura.

Sementara itu, rumah panggung yang berada di Lingkungan II Kampung Mesjid, Pasar Baru—yang disebut warga sebagai tempat transaksi sabu oleh IN—kini terlihat sepi sejak kedatangan tim dari Polsek Kualuh Hilir.

Polsek Kualuh Hilir belum memberikan keterangan resmi terkait hasil penggerebekan maupun dugaan kebocoran informasi operasi tersebut. Namun warga berharap aparat tidak menyerah dan segera bertindak lebih taktis dalam memberantas peredaran narkoba yang telah lama meresahkan mereka.(**)

Posting Komentar

0 Komentar