![]() |
Mantan anggota DPRD Deli Serdang sekaligus kader Partai Gerindra, Effendi Manullang. |
Lubuk Pakam|GarisPolisi.com - Mantan anggota DPRD Deli Serdang sekaligus kader Partai Gerindra, Effendi Manullang, menyatakan keprihatinannya atas kericuhan yang terjadi dalam rapat paripurna DPRD Deli Serdang pada Senin (23/6) di Lubuk Pakam. Insiden tersebut terjadi di hadapan Bupati Ashari Tambunan serta unsur Forkopimda, dan viral di media sosial karena dinilai mencoreng wibawa lembaga legislatif.
"Kericuhan itu mencerminkan ketidakpuasan anggota terhadap pimpinan DPRD. Yang lebih disesalkan, kejadian ini berlangsung saat forum resmi dan terbuka. Pertanyaan publik yang paling mencuat, ke mana Ketua DPRD Zakky Shahri saat itu? Apa kegiatan yang dianggap lebih penting dari paripurna?" ujar Effendi kepada wartawan, Rabu (25/6) di Lubuk Pakam.
Effendi mengungkapkan, dirinya memperoleh informasi bahwa ketidakhadiran Ketua DPRD dalam rapat paripurna bukanlah yang pertama kali terjadi. Menurutnya, ketidakhadiran itu berpotensi memperburuk hubungan antara pimpinan legislatif dengan kepala daerah.
"Kalau benar ada ketegangan antara Ketua DPRD dan Bupati, ini harus diklarifikasi. Jangan sampai persoalan pribadi justru mengganggu jalannya pemerintahan dan pembangunan daerah," ujarnya.
Lebih lanjut, Effendi mempertanyakan sikap politik Zakky Shahri, yang selain menjabat sebagai Ketua DPRD juga merupakan Ketua DPC Partai Gerindra Deli Serdang. Menurutnya, sebagai partai utama pengusung pasangan Bupati Ashari Tambunan dan Wakil Bupati HM Ali Yusuf Siregar, Gerindra memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung jalannya pemerintahan.
"Ketua DPRD seharusnya bersinergi, bukan malah menciptakan kesan arogansi. Jika pimpinan dewan tak hadir dalam paripurna hingga akhirnya mayoritas anggota mengambil alih jalannya sidang, itu tanda lemahnya kepemimpinan," kritik Effendi.
Ia juga mengingatkan bahwa kader Gerindra, termasuk para pejabat publik, semestinya mendukung penuh visi-misi Presiden Prabowo Subianto menuju Indonesia Emas 2045 melalui program Asta Cita.
"Kalau rapat paripurna saja tidak dihadiri, bagaimana bisa memberi kontribusi nyata terhadap visi besar Presiden Prabowo?" ujarnya.
Effendi yang pernah duduk di DPRD Deli Serdang periode 1992–1997 mengaku sejak lama mengagumi sosok Prabowo Subianto. Ia bahkan ikut berjuang mendukung pasangan Megawati–Prabowo dalam Pilpres 2004. Meski belum pernah berhasil lolos sebagai anggota legislatif pada tiga pemilu terakhir, Effendi menyatakan tetap konsisten menyosialisasikan Gerindra dan figur Prabowo kepada masyarakat.
(Red)
0 Komentar