![]() |
Ilutrasi peredaran narkoba. |
Labura | GarisPolisi.com – Peredaran narkoba jenis sabu-sabu kembali meresahkan warga di Desa Londut dan Desa Pulodogom, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura). Seorang pria berinisial JL diduga kuat menjadi aktor utama di balik jaringan peredaran barang haram tersebut.
Informasi dari sumber terpercaya menyebutkan, JL kembali menjalankan bisnis narkobanya sejak sekitar dua pekan terakhir. Aktivitasnya sempat terhenti beberapa waktu lalu setelah sejumlah media memberitakan dugaan keterlibatannya. Namun kini, JL disebut kembali aktif dan bahkan semakin lihai dalam mengelabui aparat.
"Pelaku menjual sabu dengan cara berpindah-pindah lokasi, bahkan sering mengantar langsung ke pembeli. Ada dugaan kuat ia mendapat backing dari oknum aparat," ujar seorang narasumber yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (10/05/2025).
Warga kedua desa kini merasa semakin cemas akan dampak peredaran narkoba yang tak kunjung diberantas. Banyak keluarga dikabarkan menjadi korban akibat kecanduan narkoba.
"Kami sudah sangat resah. Kami berharap aparat penegak hukum bertindak tegas dan segera menangkap pelaku. Jangan sampai generasi muda kami hancur karena narkoba," ucap warga tersebut dengan nada prihatin.
Menanggapi keresahan masyarakat, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Labuhanbatu Utara, H. Syahrial Syarif Nasution, turut angkat bicara. Ia menegaskan bahwa narkoba adalah sumber dari berbagai tindak kejahatan lainnya dan harus diberantas secara konsisten.
"Narkoba dan khamar adalah induk dari berbagai jenis kejahatan. Jika dibiarkan, dampaknya akan sangat merusak kehidupan sosial dan moral masyarakat. Kami berharap aparat tidak pernah lelah dalam memberantas peredaran narkoba," tegasnya.
Masyarakat dan tokoh agama kini sama-sama menaruh harapan besar pada aparat penegak hukum agar segera mengambil langkah konkret dalam menyelamatkan Desa Londut dan Pulodogom dari bahaya narkoba yang kian merajalela
"Harapannya agar aparat penegak hukum tidak pernah bosan dalam pemberantasan narkoba, untuk menyelamatkan generasi muda Indonesia," tutp H. Syahrial.
(Red)
0 Komentar