Medan | GarisPolisi.com – Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Branch Office Medan Thamrin menggelar simulasi penanggulangan kebakaran pada Jumat, 11 April 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh karyawan kantor cabang sebagai bagian dari pelatihan evakuasi darurat dan penanganan bencana.
Simulasi yang dilakukan bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Medan ini bertujuan untuk membekali pegawai dengan pengetahuan serta keterampilan dasar dalam menghadapi situasi darurat, khususnya kebakaran.
Pemimpin Cabang BRI Medan Thamrin, Tarmizi, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan agenda rutin yang dilakukan untuk memastikan seluruh karyawan siap menghadapi keadaan darurat secara sigap dan terorganisir.
“Melalui simulasi ini, kami berharap seluruh karyawan memahami langkah-langkah penyelamatan yang tepat saat terjadi kebakaran, sehingga mampu menjaga keselamatan diri sendiri dan rekan kerja,” ujar Tarmizi, Senin (19/5/2025).
Dalam kegiatan tersebut, petugas Damkar memberikan edukasi langsung mengenai penggunaan alat pemadam api ringan (APAR), teknik evakuasi aman, serta strategi menjaga ketenangan saat terjadi insiden kebakaran. Para peserta juga menjalani latihan praktik langsung untuk memperkuat pemahaman dan respons mereka terhadap kondisi darurat.
Langkah ini sejalan dengan standar keselamatan dari National Fire Protection Association (NFPA), yang menekankan pentingnya latihan berkala sebagai kunci dalam menghadapi situasi bencana secara efektif.
Simulasi ini tidak hanya menambah wawasan dan kepercayaan diri para pegawai, tetapi juga mencerminkan komitmen BRI dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, baik bagi karyawan maupun nasabah.
“Kami ingin memastikan bahwa kantor-kantor BRI tidak hanya berfungsi sebagai tempat pelayanan keuangan, tetapi juga memiliki kesiapan dalam menghadapi risiko bencana sebagai bagian dari manajemen kontinuitas bisnis,” tambah Tarmizi.
Ke depan, BRI berencana untuk memperluas jenis pelatihan kesiapsiagaan, tak hanya terbatas pada kebakaran, tetapi juga mencakup simulasi bencana lain seperti gempa bumi dan banjir. Ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam membangun budaya sadar risiko dan tangguh terhadap bencana di lingkungan kerja. (**)
0 Komentar