![]() |
Kapolsek Belawan, AKP Ponijo, saat dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Komang Makes Belawan. |
Medan|GarisPolisi.com - Situasi keamanan di wilayah Belawan kembali memanas. Setelah sebelumnya Kapolres Pelabuhan Belawan nonaktif, AKBP Oloan Siahaan, menjadi korban penyerangan oleh kelompok remaja tawuran di Tol Belmera pada Minggu (4/5/2025), kini giliran Kapolsek Belawan, AKP Ponijo, yang mengalami luka akibat terkena lemparan batu saat berupaya membubarkan aksi tawuran antar remaja di Jalan Stasiun, Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan, Selasa malam (6/5/2025) sekitar pukul 20.30 WIB.
Aksi tawuran yang melibatkan ratusan pemuda dari dua kelompok berbeda ini berlangsung brutal, dengan saling lempar batu, penggunaan senjata tajam, petasan, dan bahkan pistol suar kapal (flare) Save Our Ship (SOS). Kapolsek Belawan, AKP Ponijo, yang turun langsung ke lokasi untuk mengendalikan situasi, menjadi korban lemparan batu yang mengenai bagian hidungnya. Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Komang Makes Belawan untuk mendapatkan perawatan medis.
Dalam konfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, AKP Ponijo membenarkan kejadian tersebut. "Iya bang, kena lemparan batu," ujarnya pada Rabu dini hari pukul 02.16 WIB.
Situasi yang semakin tidak terkendali memaksa pihak kepolisian untuk meminta bantuan tambahan. Ratusan personel dari Sabhara, Sat Reskrim, Polres Pelabuhan Belawan, serta puluhan personel dari TNI Angkatan Laut (AL) dikerahkan untuk meredam aksi tawuran tersebut. Hingga pukul 23.24 WIB, situasi berhasil dikendalikan dan wilayah Belawan kembali kondusif.
Pelaksana Harian (Plh) Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Wahyudi Rahman, membenarkan bahwa AKP Ponijo mengalami luka akibat lemparan batu dan saat ini dalam kondisi baik serta sudah dapat diajak berkomunikasi. "Saat ini kami masih berusaha mencari pelaku dari pelemparan tersebut," ucap AKBP Wahyudi.
Peristiwa ini terjadi hanya dua hari setelah insiden yang melibatkan Kapolres Pelabuhan Belawan nonaktif, AKBP Oloan Siahaan. Pada Minggu (4/5/2025) dini hari, AKBP Oloan diserang oleh kelompok remaja tawuran di Tol Belmera. Dalam upaya membela diri, ia melepaskan tembakan yang mengakibatkan dua remaja terluka, salah satunya, M Suhada (15), meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit. Akibat insiden tersebut, AKBP Oloan dinonaktifkan dari jabatannya.
Warga Belawan menyuarakan keprihatinan atas situasi yang terus memburuk. "Inilah akibat polisi tidak menggunakan senjata yang diberi padanya. Membela diri jadi korban, tidak bela diri juga jadi korban. Polisi serba salah," ujar Amir, warga Belawan. Mereka berharap pihak kepolisian dapat mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah tawuran yang semakin meresahkan masyarakat.
Pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku tawuran dan pelemparan batu yang menyebabkan luka pada Kapolsek Belawan. Langkah-langkah preventif dan penegakan hukum yang lebih tegas diharapkan dapat mengembalikan keamanan dan ketertiban di wilayah Belawan.
(Nur/San)
0 Komentar