MEDAN BELAWAN | GarisPolisi.com – Warga Kelurahan Belawan Bahagia, Kecamatan Medan Belawan, merayakan Hari Raya Idulfitri 1446 H dalam kondisi memprihatinkan akibat banjir rob yang merendam pemukiman mereka sejak siang hingga malam, Senin (31/03/2025).
Hingga pukul 22.00 WIB, air laut masih menggenangi kawasan padat penduduk tersebut, menghambat aktivitas masyarakat yang seharusnya bisa menikmati momen lebaran dengan penuh suka cita.
Selain faktor pasang laut, warga menilai proyek pembangunan bendungan dan rumah pompa yang dikerjakan Dinas PUPR Kota Medan justru memperparah kondisi banjir rob. Proyek ini disebut gagal berfungsi, menyebabkan air laut yang seharusnya segera surut justru bertahan lebih lama di pemukiman warga.
Salah seorang warga berinisial NUR menyampaikan keluhannya bahwa sebelum proyek ini dikerjakan, air pasang memang sering terjadi, namun tidak bertahan lama dan langsung kembali ke laut. Kini, meskipun pasang sudah surut di laut, genangan air masih bertahan di daratan, menyebabkan aktivitas warga lumpuh.
"Sebelum ada proyek ini, kalau air pasang ya memang naik, tapi cepat surut. Sekarang, setelah ada proyek bendungan dan rumah pompa ini, air justru tergenang berjam-jam di jalanan dan pemukiman. Kami jadi susah beraktivitas, apalagi ini momen Lebaran," keluh NUR.
Selain itu, masyarakat juga kecewa terhadap anggota DPRD Kota Medan yang berasal dari daerah Belawan. Menurut warga, para wakil rakyat yang tinggal di sekitar Belawan terkesan tak peduli terhadap keresahan masyarakat akibat genangan banjir rob ini.
Kondisi yang semakin parah ini mendorong warga, melalui Masyarakat Hukum Adat Deli (MHAD), untuk meminta Wali Kota Medan segera mencopot Lurah Belawan Bahagia, Muchtar Harahap.
Warga menilai lurah tidak responsif terhadap keluhan masyarakat, bahkan surat pengaduan resmi yang telah diajukan melalui MHAD pun tidak mendapatkan tanggapan.
"Kami meminta Wali Kota Medan agar segera mencopot Lurah Belawan Bahagia karena tidak peka terhadap keresahan masyarakat. Kami sudah mengajukan keluhan secara tertulis, tapi tidak ada respons. Sekarang yang kami khawatirkan benar-benar terjadi," tegas salah satu perwakilan warga.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, pihak pelaksana proyek bendungan dan rumah pompa belum memberikan pernyataan resmi terkait persoalan ini.
(Nur)
0 Komentar