Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, di antaranya Sekretaris Camat (Sekcam) Bosar Maligas, Vandelina Pasaribu, Pengulu Nagori Mayang Ahmadi, Bhabinkamtibmas Aiptu Jhon Mestika, Pendamping Desa Maskut, serta perwakilan bidan, kader Posyandu, perangkat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan perwakilan dari sekolah-sekolah di Nagori Mayang.
Dalam sambutannya, Serka Agus M. Saragih menyampaikan pentingnya kolaborasi antara TNI, pemerintah, dan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan, termasuk stunting. Ia menekankan bahwa stunting tidak hanya masalah kesehatan, tetapi juga berkaitan dengan masa depan generasi bangsa.
“Masalah stunting memerlukan perhatian serius dari kita semua. Kerjasama antara masyarakat, pemerintah, dan TNI sangat penting untuk memastikan upaya yang dilakukan berjalan efektif. Dengan langkah bersama, kita dapat menciptakan generasi muda yang sehat dan berkualitas,” ujar Babinsa.
Rembuk stunting dalam kegiatan ini diisi dengan diskusi interaktif dan penyuluhan mengenai pola hidup sehat, pentingnya pemberian ASI eksklusif, serta pemenuhan gizi anak. Para peserta juga diberikan pemahaman tentang tindakan preventif untuk mencegah stunting, termasuk perbaikan sanitasi lingkungan dan pola asuh yang lebih baik.
Sekcam Vandelina Pasaribu dalam kesempatan tersebut berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran aktif mereka dalam mendukung program pemerintah. “Melalui rembuk stunting ini, kita harapkan masyarakat lebih peduli terhadap pentingnya gizi dan kesehatan anak-anak, sehingga angka stunting di Nagori Mayang dapat ditekan,” katanya.
Selain rembuk stunting, Musrenbang juga menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan usulan program pembangunan sesuai kebutuhan desa. Fokus utama Musrenbang kali ini adalah penguatan infrastruktur dasar, peningkatan layanan kesehatan, dan program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Pengulu Nagori Mayang, Ahmadi, menyampaikan apresiasi atas partisipasi semua pihak dalam kegiatan ini. “Kami berharap program-program yang dirumuskan dapat benar-benar terealisasi dan membawa manfaat nyata bagi warga Nagori Mayang,” ujarnya.
Sebagai aparat kewilayahan, Babinsa tidak hanya hadir sebagai pengaman, tetapi juga menjadi pendamping masyarakat dalam berbagai kegiatan strategis seperti ini. “Keterlibatan TNI menunjukkan komitmen kami dalam mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” tutup Serka Agus M. Saragih.
Kegiatan diakhiri dengan penyusunan rencana aksi bersama untuk menindaklanjuti hasil rembuk stunting dan Musrenbang, yang diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan Nagori Mayang yang lebih sehat dan maju.
(YN)
0 Komentar