Nazarudin, Tokoh Nelayan Pekan Labuhan, Angkat Bicara Soal Kesulitan Nelayan Belawan

Medan Belawan|GarisPolisi.com – Nazaruddin Ismail (73), tokoh nelayan skala kecil dari Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatera Utara, menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi nelayan dan pengusaha ikan di Belawan. Dalam pernyataannya pada Kamis (4/7/2024) pukul 13.00 WIB, Nazaruddin menekankan pentingnya mencari solusi bagi nelayan daripada mencari keuntungan pribadi.

"Di zaman sulit sekarang ini, lembaga apa pun itu namanya, himpunan, atau aliansi yang berbau nelayan, tolong cari solusi, bukan cari upeti," ujar Nazaruddin mengawali komentarnya.

Nazaruddin mengkritik pihak-pihak yang berusaha menakut-nakuti pengusaha ikan Gabion Belawan dengan berbagai cara. "Tidak perlu menakut-nakuti pengusaha ikan Gabion Belawan dengan berbagai cara, karena sekarang ini banyak pengusaha ikan Gabion Belawan yang sudah gulung tikar, tidak mampu mengoperasikan usahanya. Korban dari situasi ini adalah nelayan juga. Saya bukan membela pengusaha ikan Gabion Belawan, bahkan tidak seorang pun di antara mereka yang saya kenal, tapi coba lihat, bagaimana kondisi mereka sekarang ini. Bisa saja mereka bertahan melaut itu kita sudah senang, karena banyak nelayan yang bergantung di sana," tambahnya.

Nazaruddin menegaskan bahwa nelayan dan pengusaha ikan Gabion Belawan membutuhkan solusi untuk melanjutkan usaha mereka. 

"Terkadang karena mengejar kepentingan pribadi atau golongan, kita lupa dengan kondisi orang lain. Nelayan dan pengusaha ikan Gabion Belawan itu juga butuh solusi agar mereka dapat bertahan melangsungkan usahanya. Apakah itu dengan campur tangan pemerintah atau masyarakat yang punya potensi," lanjut Nazaruddin.

"Ini bukan zamannya lagi menakut-nakuti. Yang dibutuhkan nelayan sekarang ini adalah program yang menolong kehidupan nelayan, bukan menuding menyalahkan si A, B, atau C tanpa memberikan solusi. Memangnya oknum yang teriak-teriak seakan bela nelayan itu sanggup kasih makan nelayan Gabion Belawan kalau pengusahanya tutup. Sekali lagi, solusi yang dibutuhkan nelayan, bukan cari kesalahan," tutup Nazaruddin.

Penurunan harga pasar ikan internasional berdampak buruk bagi pengusaha ikan di Indonesia, menyebabkan banyak pengusaha gulung tikar karena biaya produksi melaut jauh lebih tinggi daripada nilai hasil tangkap. 

Belakangan ini, oknum-oknum yang diduga mencari keuntungan pribadi dan golongan sering mendatangi daerah pinggiran pantai Belawan dengan membawa nama nelayan dan berteriak soal kondisi nelayan. Tindakan mereka seakan menakut-nakuti pengusaha ikan Gabion Belawan yang sedang menghadapi kesulitan ekonomi.

(Nur)

Posting Komentar

0 Komentar