Pematang Siantar|GarisPolisi.com – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Pematang Siantar, sejumlah bakal calon walikota memanfaatkan pohon-pohon di berbagai ruas jalan untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat melalui pemasangan baliho.
Baliho-baliho tersebut terlihat terpajang di Jalan Sisingamangaraja, Jalan Asahan, Jalan Rakuta Sembiring, Jalan Ahmad Yani, Jalan Medan, dan sejumlah jalan lainnya. Ratusan baliho gambar bakal calon walikota menghiasi sepanjang jalan, baik di sebelah kiri maupun kanan jalan, dengan memanfaatkan pohon-pohon yang ada.
Selain merusak pemandangan dan membuat lingkungan terlihat kumuh, keberadaan baliho tersebut juga merusak pohon-pohon yang berfungsi sebagai serapan air, peneduh dari panas terik matahari, dan elemen keindahan kota. Baliho-baliho tersebut dipasang menggunakan paku dan kawat, yang dapat merusak pohon-pohon.
Ucok Siregar, salah satu warga Siantar, menyayangkan tindakan para bakal calon walikota yang mempromosikan diri mereka dengan cara yang merusak pohon-pohon di pinggir jalan. "Sayang sekali para bakal calon yang akan mempromosikan diri mereka untuk ikut kontestan Pilkada, dengan memanfaatkan pohon-pohon yang ada di pinggir jalan, akan merusak pohon tersebut dan keindahan kota. Terlihat kumuh kalau kita melihatnya," ujarnya pada Jumat (05/07/2024).
Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja, Pariaman Silaen, saat dihubungi mengaku bahwa pihaknya setiap hari intens melakukan penertiban baliho para bakal calon walikota yang menempel di pohon-pohon, tiang listrik, dan tiang telepon yang ada di sejumlah ruas jalan. "Setiap hari kami melakukan penertiban gambar-gambar baliho bakal calon walikota yang menempel di tiang listrik dan pohon," ungkapnya.
Selain membuat lingkungan terlihat kumuh dan merusak pemandangan, memanfaatkan pohon-pohon, tiang listrik, dan tiang telepon juga dapat membahayakan keselamatan pekerja yang menempel baliho tersebut. Jika tidak berhati-hati, pekerja bisa terkena arus listrik di tiang listrik dan tiang telepon.
(NK4Y)
0 Komentar