DELI SERDANG | GarisPolisi.com – Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Deli Serdang yang digelar Kamis (19/6/2025) berakhir ricuh. Agenda utama rapat yang membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) mendadak memanas akibat ketegangan antarfraksi terkait belum dijadwalkannya pembahasan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2024 dan Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2025.
Rapat dipimpin Wakil Ketua DPRD Deli Serdang, Agustiawan Saragih. Namun, sejak awal sidang, sejumlah fraksi seperti Demokrat, PDI Perjuangan, PKS, dan Gerindra menyampaikan interupsi keras, meminta agar pembahasan LKPD dan KUA-PPAS dimasukkan dalam agenda karena dianggap sangat mendesak.
Ketegangan memuncak ketika Agustiawan Saragih memutuskan menutup rapat secara sepihak dengan mengetuk palu, lalu langsung meninggalkan ruang sidang. Tindakan tersebut memicu kemarahan sejumlah anggota dewan. Dedi Syahputra dari Fraksi Gerindra bahkan sempat mencoba menghentikan Agustiawan agar sidang dilanjutkan, namun tidak berhasil.
Meski pimpinan sidang meninggalkan ruang paripurna, para anggota DPRD yang hadir memutuskan untuk melanjutkan sidang secara kolektif. Dengan kehadiran 36 dari total 50 anggota dewan, kuorum tercapai. Sidang kemudian dipimpin oleh empat anggota lintas fraksi yakni Dahnil Ginting (Gerindra), Antoni Napitupulu (PDI Perjuangan), Aldi Hidayat (NasDem), dan Purnama Barus (Golkar).
Anggota DPRD dari PKB, Rahmadsyah, menyebut insiden ini sebagai peristiwa luar biasa selama 17 tahun dirinya menjabat sebagai legislator. “Hari ini masyarakat menyaksikan bahwa bukan lembaga DPRD yang tidak solid, tetapi ada oknum yang membuat keadaan menjadi rumit,” ujarnya kepada wartawan.
Sementara itu, Indra Silaban dari Fraksi PDI Perjuangan menegaskan pentingnya pembahasan LKPD 2024 dan KUA-PPAS 2025. “Jika pertanggungjawaban keuangan tidak disahkan tepat waktu, bagaimana mungkin kita bisa menyusun KUA-PPAS Perubahan APBD 2025?” katanya.
Pimpinan sidang lanjutan, Muhammad Dahnil Ginting, mengajak seluruh anggota dewan untuk menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan kelompok atau pribadi. Ia menegaskan bahwa DPRD harus menjadi forum aspiratif dan solutif, bukan arena konflik.
Kericuhan sidang ini juga disaksikan langsung oleh Bupati Deli Serdang dr. Asri Ludin Tambunan, Kapolresta Deli Serdang Kombes Pol Hendria Lesmana, serta sejumlah pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Hingga saat ini, polemik internal DPRD tersebut menjadi perhatian publik dan menunggu tindak lanjut penyelesaiannya.
(Red)
0 Komentar