Jakarta | GarisPolisi.com – Sejumlah pihak merencanakan aksi unjuk rasa bertajuk 'Indonesia Gelap Jilid 2' yang dikabarkan akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Namun, berbagai kalangan menilai bahwa narasi tersebut tidak sejalan dengan kondisi nyata Indonesia saat ini yang tengah mengalami berbagai kemajuan.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kehidupan sosial dan perekonomian Indonesia tetap berjalan stabil. Pusat hiburan ramai pengunjung, konser musik digelar dengan antusiasme tinggi, dan daya beli masyarakat terjaga. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,05% pada triwulan II tahun 2024, menandakan fundamental perekonomian yang kokoh.
Bank Indonesia (BI) juga memandang ekonomi nasional tetap tumbuh positif ke depannya di tengah ketidakpastian global. Hal ini didukung oleh inflasi yang terkendali dan surplus neraca perdagangan yang telah berlangsung selama 43 bulan berturut-turut.
Pemerintah pun terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program. Salah satunya adalah Program Makanan Bergizi Gratis yang diluncurkan untuk memerangi malnutrisi pada anak-anak dan ibu hamil. Program ini menargetkan hampir 90 juta penerima manfaat dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan.
Menanggapi rencana aksi 'Indonesia Gelap Jilid 2', Pimpinan DPR mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi. Mereka menekankan bahwa pemerintah saat ini sedang bekerja keras menyelesaikan berbagai persoalan yang ada, dan aksi tersebut dinilai tidak mencerminkan kondisi sebenarnya.
Dengan berbagai indikator positif tersebut, masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh narasi negatif yang tidak berdasar. Fokus pada pembangunan dan kontribusi positif akan lebih bermanfaat bagi kemajuan Indonesia ke depan. (**)
0 Komentar