Gempa Kembar Guncang Tapanuli Utara, Satu Warga Tewas dan Jalan Nasional Terputus

Ilustrasi tanah retak akibat gempa bumi.

Tapanuli Utara | GarisPolisi.com – Dua gempa bumi beruntun dengan magnitudo 5,5 dan 5,6 mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada Selasa (18/3/2025) pagi. Gempa ini mengakibatkan longsor yang menimpa beberapa rumah warga serta menutup akses Jalan Nasional Tarutung-Sipirok. Satu warga dilaporkan meninggal dunia akibat tertimbun material longsor.

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, menjelaskan bahwa gempa pertama terjadi pada pukul 05.22 WIB dengan magnitudo 5,5, disusul gempa kedua dengan magnitudo 5,6 hanya 56 detik kemudian. Kedua gempa ini dikategorikan sebagai doublet earthquake atau gempa kembar, yang terjadi akibat aktivitas sesar aktif di wilayah tersebut.

“Gempa pertama berpusat di koordinat 1,91° LU dan 99,10° BT di Tapanuli Utara, sementara gempa kedua berlokasi di 1,90° LU dan 99,02° BT dengan jarak episentrum sekitar 9 km,” ungkap Daryono dalam keterangan resminya.

Dampak gempa paling parah dirasakan di Desa Hutabarat, Kecamatan Pahae Julu, di mana longsor menimpa dua rumah warga. Selain itu, di Desa Lobupining, Kecamatan Adiankoting, beberapa rumah mengalami kerusakan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Utara melaporkan bahwa akses Jalan Nasional Tarutung-Sipirok tertutup oleh material longsor, menyebabkan terganggunya mobilitas warga dan kendaraan yang melintas. Upaya pembersihan telah dilakukan oleh tim gabungan BPBD, TNI, Polri, dan Dinas Pekerjaan Umum menggunakan alat berat untuk membuka kembali jalur yang tertutup.

“Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mempercepat evakuasi dan memberikan bantuan kepada warga terdampak,” kata Kepala BPBD Tapanuli Utara.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dan kemungkinan dampak lanjutan, seperti longsor dan retakan tanah, terutama di daerah perbukitan.

Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi dan penanganan dampak bencana masih terus berlangsung.

(Red)

Posting Komentar

0 Komentar