Marak Aksi Begal, Polsek Patumbak Pamer Tangkapan

Medan | GarisPolisi.comMeningkatnya aksi begal bersenjata tajam di wilayah hukum Polsek Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, menjadi perhatian serius masyarakat. Namun, langkah konkret dalam menekan kejahatan ini dianggap belum maksimal, bahkan memicu kritik terhadap kinerja Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chan, SH, MH.

Seorang warga, Nuningsih (57), menjadi korban aksi begal yang terjadi pada Selasa (7/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB. Kejadian tersebut berlangsung di Dusun III Desa Lantasan Lama, hanya ratusan meter dari Markas Polsek Patumbak. Hingga berita ini diturunkan, pelaku pembegalan terhadap Nuningsih masih belum tertangkap.

Ketika wartawan mengonfirmasi Kapolsek Patumbak melalui pesan WhatsApp pada Selasa (14/1/2025) sore terkait perkembangan kasus tersebut, tidak ada respons yang diberikan. Sikap ini menimbulkan kekecewaan di tengah masyarakat yang mengharapkan rasa aman dari aparat penegak hukum.

Meski demikian, pada Sabtu (11/1/2025), Polsek Patumbak berhasil meringkus dua pelaku begal sadis lainnya. Kedua tersangka, FAN (19) dan SRS (24), ditangkap di lokasi berbeda, sementara dua pelaku lainnya berinisial T dan H masih dalam pengejaran (DPO).

Dalam konferensi pers, Kompol Faidir Chan menjelaskan bahwa FAN dan SRS memiliki peran berbeda dalam aksi kejahatan mereka. SRS bertugas mencabut kunci kontak sepeda motor korban saat dihadang, sedangkan FAN mengancam korban dengan parang. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda CBR hasil kejahatan, dua bilah parang, dua kaca spion, tiga baju, dan satu celana panjang yang dibeli pelaku dari hasil penjualan motor curian. Dari hasil kejahatan tersebut, masing-masing pelaku mendapatkan bagian uang sebesar Rp1 juta.

“Sepeda motor curian telah dijual kepada seseorang yang kini sedang kami selidiki. Uang hasil kejahatan digunakan untuk foya-foya, berjudi, dan membeli pakaian,” jelas Kompol Faidir Chan.

Meski keberhasilan ini diapresiasi, masyarakat Patumbak tetap mendesak peningkatan pengamanan dan penindakan lebih tegas terhadap aksi kejahatan yang meresahkan. Peristiwa begal yang terus berulang menunjukkan perlunya strategi yang lebih efektif untuk menciptakan rasa aman di wilayah ini.

Masyarakat juga berharap adanya transparansi dari pihak kepolisian terkait penanganan kasus begal, terutama bagi korban seperti Nuningsih yang hingga kini belum mendapatkan keadilan. Polisi diharapkan tidak hanya mengedepankan penangkapan pelaku tetapi juga mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi hukum.

(Ali)

Posting Komentar

0 Komentar