Kepala Sekolah SD dan SMP di Sibolga Bantah Tuduhan Pungli Dana Bos oleh Dinas Pendidikan

Ilustrasi.

Penulis: Yasiduhu Mendrofa

SIBOLGA|GarisPolisi.com – Terkait berita viral di sebuah media online yang mengabarkan mahasiswa menggelar unjuk rasa di Kantor Kejaksaan Sibolga, meminta agar Kejaksaan Negeri Sibolga memanggil dan memeriksa Kepala Dinas Pendidikan atas tuduhan pungutan liar (pungli) melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahap I tahun 2024, di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), beberapa kepala sekolah membantah tuduhan tersebut.

Pada Jumat (07/06/2024), beberapa Kepala Sekolah SD dan SMP di Sibolga memberikan klarifikasi kepada media bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan tidak masuk akal.

Salah satu perwakilan kepala sekolah, Torang Panjaitan, Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Sibolga, menyampaikan bahwa tuduhan dari mahasiswa tersebut tidak berdasar. 

"Dana BOS sebenarnya tidak bisa diutak-atik karena Kementerian Pendidikan langsung mengirimkannya ke rekening sekolah dengan bukti rekening koran. Bagaimana mungkin pihak dinas pendidikan bisa melakukan pungli sementara kami, kepala sekolah, yang tahu persis tentang hal ini dan mengarahkannya sesuai dengan juknis," ujar Torang Panjaitan.

Selain itu, Kepala Sekolah SD 08124094, Efentus Bondar, juga menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar. "Kami, sebagai perwakilan kepala sekolah tingkat SD, sangat menyayangkan adik-adik mahasiswa yang begitu yakin dan percaya atas tuduhan tersebut. Padahal, kami yang mengelola Bantuan Operasional Sekolah ini dan menjalankannya sesuai dengan juknis sebaik mungkin. Tuduhan tersebut benar-benar tidak masuk akal," kata Efentus Bondar.

Efentus menambahkan bahwa tuduhan tersebut sangat disayangkan karena para kepala sekolah selalu berusaha menjalankan tugas mereka sesuai dengan peraturan yang berlaku. "Harapan kami kepada adik-adik mahasiswa, marilah berpikir intelektual, berpikir maju, dan jika ada hal yang tidak jelas, alangkah baiknya langsung berkomunikasi dengan dinas pendidikan sehingga tidak ada fitnah," pungkas Efentus.

Kepala Sekolah SMP dan SD di Sibolga berharap agar tuduhan ini segera diluruskan dan komunikasi yang lebih baik antara mahasiswa dan pihak dinas pendidikan dapat terjalin untuk menghindari kesalahpahaman di masa depan.

Posting Komentar

0 Komentar