Akses Jalan Utama Desa Lumut Nauli dan Lumut Maju Nyaris Putus, Ancam Ekonomi dan Keselamatan Warga

Penulis: Yasiduhu Mendrofa

TAPTENG|GarisPolisi.com - Akses jalan utama dari Simarlelan, Kelurahan Lumut, menuju Desa Lumut Nauli dan Desa Lumut Maju, Kecamatan Lumut, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, nyaris terputus.

Kondisi jalan yang rusak parah membuat warga kesulitan melintas. Kendaraan roda dua dan roda empat bahkan pejalan kaki pun merasa terancam keselamatannya.

Kepala Desa Lumut Nauli, Seti Ndaha, mengatakan bahwa jalan tersebut sudah puluhan tahun tidak pernah diperbaiki. Warga enggan melintas karena badan jalan yang penuh lubang dan berlumpur.

"Jalan Simarlelan ini akses utama bagi warga Desa Lumut Nauli. Tapi karena kondisinya parah, desa kami jadi terisolir," kata Seti, Selasa (2/4/2024).

Warga Desa Lumut Nauli terpaksa menjual hasil pertanian mereka ke Kabupaten Tapanuli Selatan karena akses jalan yang lebih baik.

"Lebih baik jual hasil panen ke Tapsel. Jalannya lebih bagus dan memudahkan kami untuk berbelanja kebutuhan hidup," ujar Seti.

Seti menambahkan, sepanjang 1,5 Km jalan Simarlelan tersebut tidak pernah diperbaiki oleh Pemkab Tapteng. Status jalan tersebut pun bukan wilayah Desa Lumut Nauli, melainkan Kelurahan Lumut.

"Kondisi jalan Desa Lumut Nauli jauh lebih baik, meskipun hanya rabat beton. Seandainya jalan Simarlelan bukan wilayah Kelurahan Lumut, mungkin kami akan prioritaskan pembangunannya dari Dana Desa," kata Seti.

Seti mengungkapkan, sekitar 2.000 jiwa lebih masyarakat Desa Lumut Nauli menggantungkan hidupnya pada akses jalan Simarlelan. Perekonomian mereka pun nyaris lumpuh total karena tidak bisa melintas di jalan tersebut.

"Pasar di Simarlelan jadi jarang didatangi warga. Setiap minggu, warga terpaksa berbelanja di Tapsel. Putaran ekonomi masyarakat Desa Lumut Nauli jadi ke daerah lain, bukan Tapteng," kata Seti.

Hal senada disampaikan Kepala Desa Lumut Maju, Faatulo Ndraha. Ia mengatakan bahwa jalan Simarlelan merupakan akses utama bagi 586 Kepala Keluarga di Desa Lumut Maju.

"Warga Desa Lumut Maju terpaksa menjual hasil pertanian ke Tapsel. Kalau ada urusan di Kecamatan Lumut, kami harus berputar tiga kali lipat, melewati jalan perkebunan PT CPA/AEF. Biaya kami jadi bertambah," kata Faatulo.

Faatulo mengatakan, jika jalan Simarlelan diperbaiki, ekonomi warga akan meningkat dan pelayanan publik akan lebih cepat. Namun, kondisi jalan tersebut saat ini sangat membahayakan.

"Warga yang tidak mampu terpaksa melintasi jalan Simarlelan dengan ekstra hati-hati. Ini sangat beresiko," kata Faatulo.

Kedua kepala desa ini mewakili seluruh masyarakat Desa Lumut Nauli dan Lumut Maju untuk meminta Pemkab Tapteng segera memperbaiki akses jalan Simarlelan.

"Kami harap Pemkab Tapteng segera memperbaiki jalan Simarlelan. Tapi kalau memang tidak ada anggaran, alihkan saja jalan tersebut menjadi wilayah Desa Lumut Nauli agar bisa diperbaiki melalui Dana Desa," kata mereka.

Posting Komentar

0 Komentar