Perseteruan Organisasi AW Belawan Dinilai Memalukan. Jabatan Kepsek Jadi Rebutan, Murid Di Korbankan


 Belawan, GarisPolisi.com - Konflik di tubuh Pimpinan Cabang Al Washliyah (PC AW) Kecamatan Medan Belawan yang berkepanjangan itu akhirnya jadi gunjingan di tengah masyarakat Belawan,  khususnya di Medan Utara. 

Bagaimana tidak, kisruh organisasi dikait-kaitkan dengan pendidikan. Jabatan sebagai kepala sekolahpun jadi rebutan. Masyarakat minta Pemerintah cabut izin pendidikan di sekolah tersebut. Sabtu (12/02/2022) pukul 15.00 Wib. 

"Memalukan! Sekolah disengketakan, padahal jika ada yang mengalah sudah selesai. Apalagi jika kita perhatikan para pihak yang terlibat adalah orang yang paham dengan agama dan kemaslahatan ummat", gerutu warga di dunia maya.

Kritikan keras juga terlontar dari alumni perguruan Wasliyah Belawan, Alfian. 

"Kalau ini terus menerus dilakukan, dan tidak ada islah dari ke dua belah pihak dan berakibat berhentinya proses belajar mengajar, kita-kita alumni MTs. Tsanawiyah Alwasliyah Belawan akan menggalang teman-teman alumni Alwasliyah untuk melakukan aksi damai. Selamatkan Alwasliyah", kata Alfian geram dengan tingkah ke dua kubu.

Terpisah, warga masyarakat Belawan juga mulai gerah dengan dampak pertikaian organisasi yang mengancam kegiatam belajar mengajar disekolah itu. 

Menurut sejumlah warga yang mangkal di simpang Kampung Salam Belawan, biaya pendidikan anak-anak sekolah bukan dari daun pisang.

"Anak-anak sekolah pakai uang, bukan pakai daun pisang. Nafsu kok diumbar hingga korban murid dan guru. Mau PC, PD, PW, ataupun PB semua sama salahnya, semua kejar kepentingan.

Pihak yang satu pertahankan jabatan, pihak yang lain ingin merampas jabatan, heran. Baiknya Pemerintah cabut aja izin pendidikan di sekolah itu", celoteh warga menyikapi benang kusut di tubuh PC Al Washliyah Belawan.

Sesepuh tenaga pendidik Alwasliyah Belawan, Al Ustadz Wahabi ketika dikonfirmasi wartawan Medan Utara di tempat kediamannya di Belawan, Sabtu (12/02/2022) sekitar pukul 16.00 Wib sesalkan kisruh di tubuh Alwasliyah Belawan. 

"Persoalan ini cukup panjang, saya tidak dapat menceritakannya karena waktu kita. Yang pasti saya mengabdi di Perguruan Pendidikan Alwasliyah Belawan itu sekitar 35 tahun", kata Wahabi menceritakan kisahnya.

" Saya dipecat tanpa dibayar pesangon, saya gugat melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Medan dan  gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI), saya menang, tapi tetap aja tidak dibayar. Kemudian saya diminta kembali untuk mengajar di sekolah Al Washliyah Belawan itu. Setelah saya masuk, jam saya dihilangkan, dari 40 les menjadi 9 les, siapa yang terima," keluh Wahabi.

Belakangan ini MP. PB Al Washliyah pusat Jakarta mengambil alih masalah pendidikan, semua kepala sekolah ditunjuk plt nya oleh pusat, tapi tidak diindahkan PC Al Washliyah Belawan, " heran juga saya."Jelas Wahabi. (Nur) 

Posting Komentar

0 Komentar