Sergai|GarisPolisi.com – Puluhan rante lahan persawahan milik petani Dusun I, Desa Kesatuan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, terancam gagal panen akibat kekeringan. Penyebab utamanya adalah tidak berfungsinya jaringan irigasi yang selama ini menjadi sumber air utama bagi area pertanian warga.
Pantauan tim GarisPolisi.com pada Sabtu (10/5/2025) menunjukkan sekitar 50 rante sawah tidak mendapatkan pasokan air. Akibatnya, para petani terpaksa menggunakan mesin pompa untuk menyedot air dari parit pembuangan guna menyelamatkan tanaman mereka.
Muhammad Yusuf, salah satu petani setempat, mengaku terpaksa mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli mesin pompa dan bahan bakar demi bisa mengaliri sawahnya.
“Sudah setengah bulan lahan saya tidak mendapat air. Kalau tidak dialiri air, sawah ini tidak bisa dijetor (dibajak) dan tidak bisa ditanami. Mau tidak mau saya beli mesin pompa dan sedot air dari parit buangan,” ujar Yusuf.
Ia menilai kondisi ini bukan semata karena musim kering, tetapi karena buruknya pengelolaan irigasi desa. Yusuf bersama petani lainnya mendesak agar Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sebagai pengelola irigasi dievaluasi kinerjanya.
“Kami minta Kepala Desa tegas terhadap P3A. Kalau perlu pengurusnya diganti. Saluran irigasi di dusun kami seperti dibiarkan begitu saja, padahal petani sangat bergantung pada air dari sana,” tambahnya.
Petani berharap pemerintah desa dan instansi terkait segera turun tangan memperbaiki jaringan irigasi agar aliran air kembali normal. Mereka khawatir jika tidak ada penanganan segera, lahan sawah mereka akan mengalami gagal tanam, yang berdampak pada kerugian ekonomi dan menurunnya produksi pangan lokal.
(Zulpan)
0 Komentar