![]() |
M Nursidin AR (kaos merah) didampingi Abdul Rahman Seketaris Aliansi Wartawan Medan Utara (Awan Mera). |
Medan Belawan | GarisPolisi.com – Ketua Masyarakat Hukum Adat Deli (MHAD) Kelurahan Belawan Bahagia, M. Nursidin AR, menyampaikan apresiasi atas tindakan tegas Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan, dalam menangani aksi tawuran yang kerap meresahkan masyarakat. Pernyataan ini disampaikannya pada Selasa (6/5/2025) pukul 11.00 WIB di Medan Belawan.
Menurut Nursidin, yang akrab disapa Bang Nur ini, aksi tawuran yang terjadi di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan sudah berada di tahap mengkhawatirkan dan sangat mengganggu ketenteraman warga.
"Berbagai upaya telah dilakukan untuk menghentikan tawuran, mulai dari pendekatan tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga menggelar doa bersama dan penyembelihan hewan kurban sebagai simbol perdamaian. Namun, tawuran tetap saja terjadi bahkan semakin brutal," ujarnya.
Ia menegaskan, dalam situasi yang sudah melampaui batas, tindakan tegas aparat kepolisian merupakan langkah yang wajar dan perlu. "Kita tidak bisa menyalahkan petugas ketika mereka terpaksa mengambil tindakan untuk menjaga keselamatan diri dan masyarakat. Tawuran ini sudah di luar kendali, bahkan pelaku tidak segan menyerang petugas," katanya.
Nursidin juga mengimbau agar orang tua lebih aktif dalam mengawasi anak-anaknya.
“Jam dua pagi anak-anak masih berkeliaran di jalanan, ini tanggung jawab siapa? Jangan setelah ada korban, baru mencari kambing hitam,” tegasnya.
Sebelumnya, Nursidin turut menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Muhammad Syuhada (15), warga Jalan KL Yos Sudarso, Lingkungan II, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan.
“Kami ikut berduka cita. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Nursidin menjelaskan kronologi kejadian yang melibatkan Kapolres Pelabuhan Belawan. Menurutnya, AKBP Oloan Siahaan menjadi sasaran lemparan batu saat melintas di Jalan Tol Belmera setelah membubarkan aksi tawuran lainnya di kawasan Belawan. Tindakan tegas Kapolres diambil sebagai bentuk pertahanan diri dan upaya penegakan hukum terhadap para pelaku tawuran.
"Mobil dinas beliau dilempari batu oleh sekelompok remaja yang sedang melakukan aksi tawuran. Ini sudah bukan kriminal biasa, tapi serangan terbuka terhadap aparat," ujar Nursidin yang juga Ketua STM Persaudaraan Belawan Bahagia dan Aliansi Wartawan Medan Utara (AWAN MERA).
Ia juga mengungkap bahwa dirinya bersama aparat Polsek dan Polres Pelabuhan Belawan pernah mengalami insiden serupa saat mencoba membubarkan tawuran di Kelurahan Belawan Bahagia.
Ia berharap, AKBP Oloan Siahaan tidak dinonaktifkan karena telah menjalankan tugas secara profesional dan penuh risiko.
“Kami dari masyarakat mendukung beliau. Jangan karena tekanan atau opini liar, aparat yang sudah bekerja maksimal justru dikorbankan,” pungkasnya.
(Nur)
0 Komentar