Pasaman Barat | GarisPolisi.com – Ketua Persatuan Media Pasaman Barat Utara (PM Pasutra), yang juga Tokoh Masyarakat Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang, Okeh Saputra, mempererat hubungan silaturahmi dengan salah satu tokoh pengusaha sawit di wilayah Bateh Torok, Kecamatan Sei Beremas, Kabupaten Pasaman Barat, Risman, pada Jumat (18/04/2025).
Pertemuan yang berlangsung di kediaman Risman tersebut tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sarana diskusi mengenai isu-isu penting yang tengah hangat di masyarakat, mulai dari persoalan sosial kemasyarakatan, infrastruktur, hingga aktivitas tambang emas ilegal yang akhir-akhir ini marak diberitakan di berbagai media daring.
Dalam perbincangan tersebut, Risman mengungkapkan bahwa pembangunan jalan lingkar di Bateh Torok yang dikelolanya melalui dana pembangunan nagari telah berjalan dengan baik dan kini menjadi jalan alternatif yang sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
“Jalan lingkar ini kini digunakan warga sebagai akses alternatif. Semuanya berjalan lancar, berkat kerjasama yang baik antara warga dan pemerintah nagari,” ujar Risman.
Menanggapi isu tambang emas ilegal, Risman menyampaikan keprihatinannya atas dampak lingkungan yang ditimbulkan. Ia mendukung upaya penertiban oleh pemerintah agar aktivitas tersebut tidak merusak ekosistem setempat.
“Saya pribadi sangat mendukung penertiban tambang emas ilegal. Kita tidak ingin lingkungan kita rusak karena ulah segelintir orang yang mengejar keuntungan semata,” tegas Risman.
Okeh Saputra turut menyoroti dilema sosial yang muncul dari keberadaan tambang ilegal. Menurutnya, meski aktivitas tersebut melanggar aturan, beberapa pelaku tambang kerap menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
“Beberapa dari mereka turut memperbaiki jalan rusak, membangun rumah ibadah, bahkan menyantuni anak yatim. Jika keseimbangan ini terjaga dan dilakukan dengan niat tulus, masyarakat cenderung tidak akan menolak,” ujar Okeh Saputra.
Lebih lanjut, Okeh menyampaikan pendapat bahwa jika aktivitas tambang tersebut tidak dapat dihentikan secara menyeluruh, maka alangkah baiknya dikelola oleh putra daerah yang lebih memahami kebutuhan dan kondisi sosial masyarakat.
“Saya lebih setuju bila dikelola oleh anak daerah sendiri. Selain manfaat ekonominya tetap di daerah, ini juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga lokal,” tutup Okeh.
Pertemuan antara dua tokoh ini menjadi bukti bahwa komunikasi dan kolaborasi antar elemen masyarakat sangat penting dalam menyikapi berbagai isu, khususnya yang berkaitan dengan pembangunan dan kesejahteraan lingkungan sekitar.
(Tim)
0 Komentar