Pengakuan Bandar Narkoba Viral, Polisi Labuhanbatu Diduga Terima Upeti Rp 190 Juta Per Bulan

Tangkapan layar video yang viral dari konten Facebook inilah.com, seorang pria yang diduga bandar narkoba, Endar Muda Siregar, mengaku memberikan setoran bulanan kepada jajaran Polres Labuhanbatu.

Labura | GarisPolisi.com - Sebuah video yang beredar luas di media sosial menghebohkan publik setelah seorang pria yang diduga sebagai bandar narkoba, Endar Muda Siregar, mengaku memberikan setoran bulanan kepada jajaran Polres Labuhanbatu. Video tersebut direkam di Pengadilan Negeri (PN) Rantau Prapat dan menunjukkan Endar Muda memberikan kesaksian di hadapan awak media.

Dalam video yang viral tersebut, Endar Muda mengklaim bahwa dirinya secara rutin membayar sejumlah uang kepada Kapolres Labuhanbatu dan jajaran Satres Narkoba.

"Saya itu membayar Kapolres Labuhanbatu sebesar Rp 190 juta setiap bulan. Rinciannya, Rp 80 juta untuk Kasat, Rp 20 juta untuk Kanit, dan masing-masing Rp 8 juta untuk tim," ujar Endar Muda dalam video yang beredar.

Saat ditanya oleh wartawan mengenai pola pembayaran, Endar Muda menegaskan bahwa pembayaran dilakukan secara berkala setiap bulan, tepatnya pada tanggal 10.

Lebih lanjut, Endar Muda menyatakan kesiapan dirinya untuk diperiksa oleh Divisi Propam Polri guna mengungkap dugaan keterlibatan oknum polisi dalam jaringan narkoba di Labuhanbatu. Ia juga meminta perhatian dari Presiden RI, Kapolri, serta DPR RI agar memberikan keadilan dalam kasus yang menjeratnya.

"Saya mohon kepada Bapak Presiden, Kapolri, dan DPR RI untuk menindaklanjuti kasus ini. Saya siap diperiksa karena ada keterlibatan pihak Polres Labuhanbatu dalam kasus ini," tambahnya.

Menanggapi viralnya video ini, wartawan GarisPolisi.com mencoba mengonfirmasi Kapolres Labuhanbatu, AKBP Bernhad L. Malau, melalui Kasat Reserse Narkoba Polres Labuhanbatu, AKP Sopar Budiman, melalui pesan WhatsApp. Meskipun pesan telah terbaca, hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan resmi dari pihak kepolisian.

Di hari yang sama, upaya konfirmasi juga dilakukan kepada Kapolda Sumatera Utara, Irjen. Pol. Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., melalui WhatsApp. Namun, hingga berita ini ditayangkan, belum ada jawaban atau pernyataan resmi dari pihak Polda Sumut terkait isu yang mencoreng citra kepolisian ini.

Kasus ini menarik perhatian publik dan menimbulkan berbagai spekulasi. Masyarakat pun menunggu klarifikasi resmi dari pihak kepolisian guna menghindari kesimpangsiuran informasi yang beredar di media sosial.

(Mjs)

Posting Komentar

0 Komentar