Pantauan di lokasi pada Senin (27/1/2025) sekitar pukul 13.00 WIB, tumpukan sampah terlihat mengotori badan jalan. Bau menyengat yang dihasilkan mengganggu kenyamanan warga sekitar dan berpotensi menjadi sumber penyakit. Tidak hanya itu, terminal Pancurbatu juga mengalami penyempitan karena kehadiran pedagang kaki lima (PKL) yang mendirikan lapak di area terminal, memaksa angkutan umum untuk parkir di badan jalan.
Budi (35), warga Pancurbatu, mengungkapkan kekesalannya atas kondisi ini. “Sejak KUPT dijabat D. Tarigan, Pajak Pancurbatu jadi kumuh, jorok, dan bau. Sampah berserakan seperti ini sudah menjadi pemandangan sehari-hari. Ini mengganggu aktivitas warga dan pengguna jalan,” ujarnya, Senin (27/1/2025).
Budi berharap Dinas Perindustrian segera turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan ini. “Kami meminta Kadis Perindustrian, Putra Jaya Manalu, mengkaji kembali kinerja D. Tarigan. Jika tidak mampu mengelola pasar, sebaiknya ada evaluasi atau pergantian jabatan,” tambahnya. Pernyataan Budi ini diamini oleh beberapa warga lainnya yang juga merasa terganggu dengan kondisi tersebut.
Sayangnya, upaya konfirmasi kepada D. Tarigan terkait masalah ini tidak mendapatkan respons. Pesan yang dikirim wartawan melalui aplikasi WhatsApp pada Senin (27/1/2025) siang tidak dibalas. Hal serupa juga terjadi saat wartawan mencoba menghubungi Putra Jaya Manalu, Kepala Dinas Perindustrian, melalui nomor kontak resmi.
Kondisi Pajak Pancurbatu yang semakin memprihatinkan ini membutuhkan perhatian serius dari pihak berwenang. Warga berharap solusi segera diambil agar pasar yang menjadi pusat aktivitas masyarakat tersebut kembali tertata, bersih, dan nyaman.
(Ali)
0 Komentar