Dalam kesempatan tersebut, Koptu R. Nainggolan memberikan penjelasan mendalam mengenai teknik budidaya kacang panjang. Beberapa poin penting yang disampaikan meliputi pemilihan bibit unggul, metode penyiraman yang tepat, penggunaan pupuk organik, hingga langkah-langkah efektif dalam mengatasi hama dan penyakit tanaman.
“Dengan teknik yang tepat, kita bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen. Harapannya, petani di sini dapat mempraktikkan pengetahuan ini untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujar Koptu Nainggolan.
Kegiatan ini disambut antusias oleh warga setempat. Para petani aktif berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait tantangan yang mereka hadapi di bidang pertanian, seperti perubahan cuaca yang tidak menentu dan serangan hama. Suasana penuh keakraban tercipta, memperlihatkan sinergi yang kuat antara TNI dan masyarakat.
Selain bertukar informasi, Koptu R. Nainggolan juga mengajak warga untuk terus menjaga semangat gotong royong dalam mengelola lahan pertanian. Ia menekankan bahwa keberhasilan pertanian tidak hanya bergantung pada individu, tetapi juga pada kerja sama yang solid dalam komunitas.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata dalam mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Simalungun. Dengan meningkatnya hasil pertanian, diharapkan perekonomian masyarakat di Nagori Dolok Mainu juga akan lebih baik. Tanaman kacang panjang, yang menjadi salah satu komoditas unggulan di wilayah ini, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pangan lokal sekaligus membuka peluang pasar yang lebih luas.
Melalui kegiatan seperti ini, peran Babinsa sebagai penghubung antara TNI dan masyarakat semakin dirasakan manfaatnya. Warga berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara rutin untuk mendukung kemajuan sektor pertanian di daerah mereka.
(YN).
0 Komentar