BNN Labura Diduga Tutup Mata Terkait Maraknya Peredaran Narkoba di Dusun Suka Mulia Desa Terang Bulan

Kantor BNN Labura.

Labura | GarisPolisi.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), yang berlokasi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Kecamatan NA IX - X, kembali menjadi sorotan terkait dugaan ketidakpedulian terhadap peredaran narkoba yang meresahkan masyarakat. Meskipun BNN Labura memiliki tugas utama untuk melakukan pencegahan, pemberantasan, dan pengawasan terhadap peredaran gelap narkoba dan bahan adiktif lainnya, kini muncul pertanyaan besar mengenai kinerjanya dalam menanggulangi masalah narkoba di wilayah tersebut.

Isu ini mencuat setelah terungkapnya peredaran sabu-sabu yang melibatkan dua terduga pengedar, RJL (40) dan SR (38), yang beroperasi di sekitar Kecamatan Aek Natas dan NA IX - X. Wartawan GarisPolisi.com mencoba menghubungi BNN Labura untuk mengonfirmasi perihal ini melalui telepon seluler, WhatsApp, dan pesan teks, namun tidak mendapatkan respons apapun. Keheningan dari pihak BNN Labura semakin menambah kecurigaan terhadap kinerja lembaga ini.

Kabar terkait maraknya peredaran narkoba di Dusun Suka Mulia Kongsi Enam, Desa Terang Bulan, Kecamatan Aek Natas, Kabupaten Labura, semakin mencuat. Masyarakat setempat melaporkan adanya keresahan akibat aktivitas ilegal tersebut. Bahkan, wartawan yang melaporkan isu ini menerima ancaman dari penelepon tidak dikenal, namun hingga kini tidak ada tindakan nyata dari pihak BNN Labura untuk menanggapi masalah tersebut.

Ketua Dewan Pengurus Daerah Lembaga Swadaya Masyarakat Lembaga Pengawas Penyelenggara Negara (DPD LSM LPPN) Labura  Bangkit Hasibuan, sangat menyayangkan ketidakpedulian BNN Labura terhadap situasi ini. "Ini sangat mengecewakan. Jelas-jelas Aek Natas tempatnya terduga pengedar sabu si RJL dan terduga bandar si SR di NA IX - X, dan kantor BNN dekat dengan situ, tapi kok bisa mereka bebas menjual narkoba begitu saja?" cetus Bangkit dengan kesal.

Bangkit pun mendesak Kepala BNN Labura, Karno Adhi Swasono, untuk segera bertindak tegas terhadap peredaran narkoba yang semakin meresahkan masyarakat. "Kami meminta agar Kepala BNN Labura dan jajarannya tidak tutup mata terhadap masalah ini. Harus ada tindakan nyata, karena masyarakat sudah sangat kecewa dengan kinerja BNN yang seolah tidak mampu menyelesaikan persoalan narkoba di daerah ini," tegas Bangkit.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak BNN Labura belum memberikan klarifikasi atau tanggapan resmi terkait isu ini. Pesan yang dikirimkan oleh wartawan GarisPolisi.com melalui WhatsApp kepada Kepala BNN Labura, Karno, juga tidak mendapat respons, meskipun pesan tersebut telah terbaca.

Peredaran narkoba yang semakin meluas di Kabupaten Labura, khususnya di dua kecamatan tersebut, menjadi perhatian serius. Masyarakat berharap agar pihak berwenang segera mengambil langkah tegas untuk menghentikan peredaran barang haram ini, demi terciptanya lingkungan yang lebih aman dan sehat.

(MJs)

Posting Komentar

0 Komentar