Serda Alek mengungkapkan, "Kegiatan pendampingan ketahanan pangan yang kami lakukan tidak hanya terbatas pada proses penanaman dan pemupukan. Kami juga aktif dalam memanen dan merontokkan jagung hasil panen masyarakat." Dengan menggunakan mesin perontok jagung, proses ini menjadi lebih efektif dan efisien, menghemat waktu dan tenaga para petani.
Menurut Babinsa, kegiatan ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan serta meningkatkan perekonomian petani setempat. "Kami berharap hasil panen kali ini tidak hanya meningkatkan mutu jagung, tetapi juga harga jual yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani," tambahnya.
Ibu Masriani Sidabutar, selaku pemilik jagung, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Babinsa atas bantuan yang diberikan. "Bantuan dari Babinsa sangat berarti bagi kami. Tidak hanya menghemat waktu, tetapi kehadiran mereka juga memberikan semangat tambahan bagi para petani untuk terus berproduksi," ujarnya.
Kegiatan pendampingan ini merupakan salah satu contoh nyata dari sinergi antara TNI dan masyarakat dalam mencapai tujuan bersama di bidang pertanian. Melalui kolaborasi ini, diharapkan kesejahteraan masyarakat petani di wilayah Simalungun semakin meningkat.
Dengan dukungan yang terus-menerus dari pihak TNI, diharapkan para petani dapat lebih termotivasi dalam mengembangkan ketahanan pangan di daerah mereka, serta meningkatkan hasil pertanian yang berkualitas.
(YN)
0 Komentar