Kerusakan Jalan Raya Pelabuhan Belawan tersebut semakin diperparah oleh drainase yang tidak berfungsi akibat dari pembangunan pintu air yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) yang diawasi oleh pihak Balai Wilayah Sungai (BWS).
Kerusakan badan jalan yang sudah lama, mengalami kerusakan tersebut sepertinya tidak mendapat perhatian dari Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara dan instansi lainnya, sehingga membuat sejumlah warga yang didominasi kaum ibu rumah tangga melakukan aksi spontan turun ke tengah jalan, Jumat (13/9/2024) siang, sehingga sempat membuat kemacetan di ruas jalan menuju Pelabuhan Internasional Belawan tersebut.
Selain kaum ibu, ada juga tokoh masyarakat Belawan seperti Haji Irfan Hamidi dan Chairil Chaniago dari elemen masyarakat Belawan.
H Irfan Hamidi menyebutkan, kerusakan badan jalan tersebut diduga berasal dari air limbah perusahaan yang berada di sekitar Jalan Pelabuhan Raya.
Tak hanya air limbah, drainase yang ada di sisi jalan raya ternyata tidak berfungsi karena adanya pembangunan pintu air yang sedang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) yang diawasi oleh BWS I .
"Ada air limbah yang setiap saat mengalir dari lingkungan perusahaan keluar menuju badan jalan raya. Genangan air limbah tersebut mempercepat terjadinya kerusakan badan jalan di sepanjang Jalan Raya Pelabuhan Belawan," ujar H Irfan.
"Saya sudah melihat sendiri, drainase sepanjang 150 meter tidak berfungsi karena adanya pembangunan pintu air. Drainase yang tidak berfungsi ini akan memperparah kerusakan jalan," tambahnya lagi.
Haji Irfan memohon agar perusahaan swasta, perusahaan BUMN yang ada di Kecamatan Medan Belawan dan Pj Gubsu sama-sama buka mata untuk memperbaiki kerusakan jalan tersebut.
Menurutnya kondisi jalan yang rusak akan mengganggu kelancaran perekonomian dan rentan terjadinya aksi kriminal seperti bajing loncat yang akan menjarah truk-truk yang berhenti saat terjadi kemacetan akibat jalan rusak.
"Harusnya Pj Gubsu bisa memberikan program kerja dan pembangunan yang terbaik buat masyarakat Belawan sehingga warga masyarakat Belawan tidak datang lagi ke lokasi jalan rusak ini untuk melakukan aksi protes atau aksi unjuk rasa," pinta H. Irfan Hamidi.
Pantauan dilokasi aksi spontan warga di tengah-tengah badan jalan yang rusak persis di Simpang Buaya Kampung Salam tersebut berlangsung hanya beberapa puluh menit sempat membuat arus lalulintas dari arah Pelabuhan Internasional Belawan macet.
Para supir truk-truk kontainer yang berhenti juga turut mendukung aksi spontan warga masyarakat tersebut.
"Lanjutkan terus. Kami para supir sangat mendukung supaya ada perhatian dari pemerintah terhadap kerusakan jalan ini," teriak seorang supir sembari melajukan truknya setelah para warga membubarkan diri dengan tertib, dan arus lalulintas pun normal kembali.
(Nur)
0 Komentar