Mafia Pertalite di SPBU Aek Kanopan: Pertamina Bungkam, Polisi Akan Selidiki

Diduga akibat Mafia BBM bersubsidi, antrian panjang dan mengular selalu terjadi di area pengisian BBM bersubsidi Pertalite khusus motor di SPBU Aek Kanopan, kejadian ini hampir terjadi setiap hari, Kamis (1/2/2024) 


Editor: MJ. Sitorus

LABURA|GarisPolisi.com - Maraknya mafia Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite di SPBU Aek Kanopan, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) meresahkan masyarakat. Praktik ini diduga melibatkan oknum SPBU dan telah berlangsung lama.

Modus yang digunakan para mafia BBM ini cukup rapi. Mereka menggunakan sepeda motor dengan tangki besar untuk mengisi Pertalite secara penuh. Kemudian, BBM tersebut disedot ke jerigen dan dijual kembali ke pengecer dengan harga lebih tinggi.

Berdasarkan pantauan, praktik ini terjadi setiap hari, baik pagi maupun malam hari. Para mafia BBM ini dengan leluasa bolak-balik masuk SPBU tanpa mendapat teguran dari pihak SPBU.

Akibatnya, antrian warga yang ingin membeli Pertalite menjadi panjang dan mengular. Hal ini tentu saja merugikan masyarakat yang membutuhkan BBM bersubsidi untuk kebutuhan sehari-hari.

Sales Branch Manager Pertamina Sumut, Yunus, terkesan bungkam saat dikonfirmasi terkait maraknya mafia BBM di SPBU Aek Kanopan. Pesan WhatsApp yang dikirimkan wartawan media ini Kamis (1/2/2024) hanya dibaca, namun tidak dijawab.

Praktik mafia BBM ini jelas melanggar Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Pelakunya dapat dipidana dengan penjara paling lama 6 tahun.

Sementara Kanit Ekonomi Polres Labuhanbatu, Ipda Yuna Gultom SH.MH, saat dikonfirmasi, Kamis (1/2/2024) berjanji akan menyelidiki kasus ini.

"Terima kasih informasinya, nanti kami akan melakukan penyelidikan ke sana. Terima kasih informasinya, Bang," kata Ipda Yuna Gultom.

Warga sekitar SPBU Aek Kanopan berharap aparat penegak hukum segera bertindak tegas untuk memberantas mafia BBM ini.

"Kami sudah lama resah dengan praktik ini. Antrian Pertalite jadi panjang dan kami jadi kesulitan untuk mendapatkannya," kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Kasus mafia BBM bersubsidi ini merupakan bukti lemahnya pengawasan dari Pertamina. Diharapkan dengan adanya penyelidikan dari Polres Labuhanbatu, praktik ini dapat segera diberantas dan masyarakat dapat kembali mendapatkan BBM bersubsidi dengan mudah.



Posting Komentar

0 Komentar