 |
| Wakapolres Tapteng Kompol Kamaluddin Nababan, SH, saat memimpin mediasi penyelesaian selisih paham antara warga Desa Pulau Pakkat dengan warga Kelurahan Hutaraja. |
Editor: Yasiduhu Mendtofa
TAPTENG|GarisPolisi.com - Polres Tapanuli Tengah (Tapteng) bersama instansi terkait menggelar musyawarah mufakat untuk menyelesaikan selisih paham antara warga Desa Pulau Pakkat, Kecamatan Sukabangun, dengan warga Kelurahan Hutaraja, Kecamatan Muara Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Kamis (4/1/2024).
Kapolres Tapteng AKBP Basa Emden Banjarnahor, SIK, MH, melalui Wakapolres Kompol Kamaluddin Nababan, SH, menyampaikan harapan agar kedua belah pihak dapat menyelesaikan permasalahan dengan damai dan secara kekeluargaan.
Informasi yang didapatkan di lapangan, kericuhan terjadi berawal karena adanya kesalahpahaman yang menyebabkan warga Hutaraja melakukan penganiayaan terhadap Kepala Desa Pulau Pakkat. Akibatnya, warga kedua desa saling ribut dan terjadi pemalangan jalan masuk antar desa.
Hasil mediasi yang dicapai antara lain, penyelesaian permasalahan dengan PT. SKL di tingkat kabupaten, kelanjutan proses hukum yang tidak menghambat laporan polisi, penutupan sementara jalan penghubung antara Kelurahan Hutaraja dan Desa Pulau Pakkat, pendataan kerusakan rumah warga untuk diajukan ganti rugi kepada PT. SKL.
Dalam laporan ini juga disebutkan bahwa kaca depan mobil Polsek Batang Toru rusak akibat amukan warga kedua belah pihak. Selain itu, ada tiga unit atap rumah warga Desa Pulau Pakkat yang terkena lemparan batu.
Melalui kegiatan musyawarah mufakat ini, diharapkan kedua belah pihak dapat menahan diri dan menjaga keamanan wilayah tersebut.
Dalam kegiatan musyawarah mufakat tersebut, turut hadir Wakapolres Tapteng, Danramil Batangtoru, Kasat Samapta, Kasat Reskrim, Kanit Reskrim Polsek Batangtoru, serta berbagai perwakilan dari masyarakat Desa Pulau Pakkat dan Kelurahan Hutaraja, serta instansi terkait lainnya.
(Sumber : Humas Polres Tapteng)
0 Komentar