Pj Bupati : Penanganan Stunting di Tapteng Jangan Hanya Rapat

Editor : Yasiduhu Mendrofa

TAPTENG|GarisPolisi.com – Pejabat (Pj) Bupati Tapanuli Tengah, Dr. Sugeng Riyanta, SH,.MH didampingi Ketua PKK Tapteng Ny. Ade Riana Wiranti Cahyaningtyas menyampaikan prevalensi stunting di Kab.Tapteng tahun 2023 yang berada di angka 31 persen.


Pejabat (Pj) Bupati Tapanuli Tengah prihatin atas posisi Angka prevalensi sunting tersebut sehingga di tahun 2024 Pj Bupati Dr. Sugeng Riyanta, SH,.MH mengharapkan Tapteng wajib harus menurunkan sampai angka 14 persen.


Kami percaya terhadap brekan bahwa di tahun ini kita dapatmenurunkan Angka dari 31 menjadi 14 persen yang berarti 17 persen harus kita tuntaskan. Ini bukan masalah sederhana ini nggak bisa diselesaikan dengan banyak pidato.

Namundiselesaikan dengan ceremony hanya bisa diselesaikan dengan aksi nyata aksi kolaboratif,” Tutur PJ Bupati saat menghadiri "Gerakan Aksi Posyandu" Serentak se-Kabupaten Tapanuli Tengah di SMP Negeri 2 Pandan Nauli pada Sabtu (27/1/2024) pukul 08.30 Wib.


Sugeng menyebut bahwa semua potensi anggaran yang ada harus didayagunakan dioptimalkan untuk melakukan penurunan stunting.


Karena stunting adalah masa depan. Ketika stunting tidak bisa ditangani dengan baik maka kecerdasan generasi bangsa hingga anak cucu akan dalam keadaan zona yang memprihatinkan.


“Mari kita melakukan optimalisasi langkah-langkah tahun kemarin yang saya lihat sifatnya banyak ceremony itu harus dihilangkan, kita harus nyata tidak boleh lagi kita menurunkan stunting meneruskan kemiskinan tetapi rapatnya di hotel, banyak biaya digunakan untuk rapat, tetapi untuk membeli susunya lebih sedikit itu yang menjadi arahan saya kepada tim pengendali ,” ujar Dr Sugeng.


Saya selaku Pj Bupati Tapteng saya menitipkan pesan kepada para Kepala Puskesmas untuk betul-betul menangani masalah stunting tersebut dengan baik dan nyata.


“Saya minta paket dari stunting adalah pengentasan kemiskinan ekstrem tadi saya sampaikan angka kemiskinan ekstrim kita tahun diakhir 2023 kemarin 2,70%, dari jumlah penduduk kita kira-kira angkanya 10.000," ujarnya.


Menurutnya ini yang menjadi tugas bersama,


"Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada stakeholder, pemangku kepentingan yang telah melaksanakan kegiatan ini kami mohon dukungan dari segenap forum koordinasi pimpinan daerah untuk dapat kiranya mensupport kami titip mohon bantu teman-teman Babinkamtibmas, Babinsa, tapi bisa bersama-sama dengan kepala desa, kepada Kelurahan, Puskesmas untuk terus bersama-sama bergotong-royong bersama,” kata Sugeng.


“Penanganan stunting harus dengan gotong royong dan kebersamaan semua pihak. Pemerintah, swasta, organisasi profesi dan lain sebagainya harus ikut membantu menyelesaikan permasalahan ini,” beber nya.


Sugeng Riyanta juga berharap, Stunting dan kemiskinan harus diperangi bersama dan mengajak orang-orang tua untuk menjaga karakter anak-anak agar dapat mencerminkan kepribadian bangsa indonesia.


“Mohon titip tugas kita bersama ini. kalau kemudian ada anak-anak kita, adik-adik kita seperti ini kita harus berkaca, jangan-jangan kita yang salah selama ini,” jelasnya.


Acara pelaksanaan gerakan aksi posyandu serentak se-Kabupaten Tapanuli Tengah di Lapangan SMPN 2 Pandan ini juga ditandai dengan penandatanganan pakta integritas bersama dan pemukulan Gong oleh Pj Bupati Bupati Tapteng.


Dan kegiatan ini juga diikut sertakan penyerahan paket kepada ibu hamil dan pemberian makanan tambahan, edukasi stunting dan pemberian tablet Fe bagi remaja putri.

Posting Komentar

0 Komentar