Keluarga Rio Fahrezi Korban Peluru Nyasar Beberkan Hasil Rontgen dan Temukan Luka Bolong di Kepala

Foto rontgen dari bagian kepala Rio Fahrezi (17) korban peluru nyasar di Belawan.

MEDAN|GarisPolisi.com - Pihak keluarga Rio Fahrezi korban peluru nyasar di Belawan, membeberkan hasil foto rontgen dari Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan saat ditemui awak media dikediaman korban, Jalan Stasiun, Lorong Pahlawan, Kelurahan Belawan Satu, Kecamatan Medan Medan Belawan, Minggu, (21/01/2023). 

Dari hasil foto Rontgen tersebut terdapat luka bolong di bagian belakang dan depan kepala yang diduga terkena peluru tajam. 

Pihak keluarga menduga Rio Fahrezi terkena peluru nyasar dari jarak yang dekat hingga mengenai kepala. 

Rio Fahrezi sendiri diketahui remaja berusia tujuh belas tahun warga Jalan Stasiun, Lorong Pahlawan, Kelurahan Belawan Satu, Kecamatan Medan Belawan yang tewas diduga terkena peluru nyasar dari oknum anggota Kepolisian saat melerai aksi tawuran antar remaja dikawasan Kecamatan Medan Belawan. 

Rio Fahrezi tewas setelah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan hampir selama tujuh belas jam. 

Ibu korban, Mariani mengatakan hasil rontgen dari Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan terdapat bolong di bagian kepala belakang, hingga tembus ke depan yang diduga bekas peluru tajam dari senjata api. 

Menurutnya, sebelum korban dinyatakan meninggal dunia, korban sempat akan dipindahkan ke RS Bina Sejati, dikarenakan kondisi korban dalam keadaan drop korban tidak jadi dirujuk dan akhirnya meninggal dunia. 

"Udah tau hasilnya tapi saya gak tau bahasa dokter, tapi saya lihat di tengkorak kepalanya itu ada lobang bekas peluru dari belakang sampai tembus ke depan. Kalau luka lain di bagian pipi ada, bagian kaki ada tapi itu luka kemungkinan Itu luka akibat anak saya terseret, bukan luka senjata tajam, "ucap Mariani,

Mariani juga menuturkan, saat peristiwa penembakan itu terjadi. Anaknya tidak ikut dalam aksi tawuran antar remaja tersebut, namun pada saat itu anaknya berada di posisi tidak jauh dengan remaja yang melakukan aksi tawuran. 

Polisi yang saat itu datang untuk melerai aksi tawuran antar remaja meletuskan tembakan yang diduga langsung mengarahkan ke arah korban sehingga korban terkena tembakan. 

"Pada saat itu anak saya tidak ikut tawuran, anak saya pada saat itu niatnya untuk membeli nasi untuk makan kakaknya, ternyata disitu ada tawuran dia berhenti sebentar gak jauh sih dari dia dan gak lama mobil polisi langsung menodongkan tembakan kearah anak saya, "ungkapnya. 

Dua hari pasca peristiwa terjadi, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Sumatera Utara bersama tim identifikasi pun kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi tempat korban tertembak dan lokasi tawuran. 

Olah TKP ini dilakukan kembali guna memastikan dan mensinkronkan keterangan saksi yang dilakukan penyidik dengan fakta yang ada di lapangan guna mengungkap kasus tersebut. 

Pihak Kepolisian pun saat ini juga telah memeriksa sejumlah keterangan saksi, mulai dari pihak keluarga, rekan korban dan warga sekitar lokasi kejadian

(San)

Posting Komentar

0 Komentar