Harimau Sumatera Nurhaliza Mati di Medan Zoo, Diduga karena Penyakit dan Kandang yang Buruk

Harimau Sumatera betina bernama Nurhaliza semasa hidup di Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo.

MEDAN|GarisPolisi.com - Kabar duka datang dari Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo. Seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) bernama Nurhaliza mati pada 31 Desember 2023.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (KSDA Sumut), Rudianto Saragih Napitu mengatakan, setelah mendapatkan informasi kematian Harimau Nurhaliza, pihaknya bersama tim medis, drh. Anhar Lubis, drh. Fatima Sari, drh. Muhammaf Agung dan Nur Fashilah, Amd.Vet. yang dipimpin Kepala Bidang Teknis melakukan nekropsi atau bedah bangkai.

"Bedah bangkai dilakukan pada Senin, 1 Januari 2023," kata Rudianto, dalam keterangan pers yang diterima GarisPolisi.com, Senin (8/1//2024).

Dari hasil nekropsi, diketahui bahwa Nurhaliza mati akibat pneumonia dan renal disease. Hal ini diperkuat dengan hasil pemeriksaan medis sebelumnya pada 14 November 2023, yang menunjukkan bahwa Nurhaliza mengalami gangguan paru, nafas tersengal-sengal dan bersuara, serta kondisi gigi kurang baik.

Pengelolaan Buruk

Rudianto mengungkapkan, berkaitan dengan pengelolaan satwa, Balai Besar KSDA Sumut telah melakukan pemantauan terhadap Lembaga Konservasi Medan Zoo sejak April 2023. 

Hasil pemantauan tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan satwa di Medan Zoo belum memenuhi standar pengelolaan Lembaga Konservasi, terutama animal welfare, fasilitas kandang dan tata kelola lingkungan.

"Hal itu terlihat dari kandang satwa buas yang kurang baik, seperti kandang yang sudah mulai rusak dan lembab mengakibatkan penurunan kesehatan satwa," ungkapnya.

Menindaklajuti hasil pemantauan tersebut, Balai Besar KSDA Sumut telah memanggil manajemen Medan Zoo pada November 2023 untuk melaporkan perkembangan atas hasil monitoring tersebut. 

Namun, manajemen Medan Zoo mengaku mengalami beberapa kendala dan kesulitan dalam operasional, sehingga hal-hal yang menjadi rekomendasi Balai Besar KSDA Sumut belum mengalami kemajuan yang berarti.

Upaya Penyelamatan

Meskipun demikian, Balai Besar KSDA Sumut bersama mitra telah melakukan penanganan satwa Medan Zoo, antara lain pengecekan rutin kesehatan satwa bersama tim medis, bantuan pakan satwa dan tenaga perawat satwa (keeper) sebanyak 3 orang, serta bantuan obat-obatan.

"Upaya penyelamatan satwa Medan Zoo menjadi prioritas saat ini, sehingga memerlukan dukungan dan perhatian dari para pihak, terutama dari Pemerintah Kota Medan," sebutnya.

Balai Besar KSDA Sumut meminta kepada Direksi Perusahaan Daerah Pembangunan Kota Medan sebagai pengelolaa Medan Zoo untuk tetap melakukan langkah penyehatan satwa dan memperbaiki kondisi lingkungan Medan Zoo, sehingga layak untuk dikunjungi.

"Semoga upaya ini berlangsung dengan optimal dan satwa dapat diselamatkan," Rudianto menandaskan.

Posting Komentar

0 Komentar