Dalam Sepekan, Karantina Sibolga Fasilitasi Sertifikasi Komoditas Pertanian, Perikanan, dan Hewan Senilai Rp 14,53 Miliar

Petugas Satuan Pelayanan Pelabuhan Laut Sibolga Balai Besar Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BBKHIT) saat memeriksa komoditas pertanian di Pelabuhan untuk disertifikasi.

SIBOLGA|GarisPolisi.com - Badan Karantina Indonesia (Barantan), melalui Satuan Pelayanan Pelabuhan Laut Sibolga Balai Besar Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BBKHIT) Sumatera Utara, fasilitasi sertifikasi antar area komoditas pertanian, perikanan, dan hewan dengan nilai ekonomis sebanyak Rp 14,53 miliar dalam sepekan, (7-12 Januari 2024).

Produk yang disertifikasi tersebut berupa produk hewan yaitu 37,7 ribu ekor ayam, 23,1 ribu DOC, dan 575 ekor babi. Sedangkan produk ikan berupa ikan beku sebanyak 643 ton serta produk tumbuhan berupa 30 ton karet lempengan dan 70 ton kopra yang dilalulintaskan ke Nias dan Gunungsitoli.

"Sebelum dilalulintaskan, semua produk hewan, ikan, dan tumbuhan telah melalui pemeriksaan oleh pejabat Karantina Satuan Pelayanan Pelabuhan Laut Sibolga berupa pemeriksaan fisik maupun kelengkapan dokumen sebagai persyaratan administrasi," kata N. Prayatno Ginting selaku Plt. Kepala BBKHIT Sumatera Utara dalam keterangan persnya,yang diterima GarisPolisi.com, Selasa (16/01/2024).

Menurut Ginting, pihaknya selalu menjaga kualitas komoditas ekspor maupun antar area yang dilalulintaskan melalui tindakan karantina dan pengawasan keamanan pangan. Hal ini untuk menjaga kualitas komoditas asal Sumatera Utara agar tetap terjaga dan diakui di dalam negeri maupun luar negeri.

Hal ini sejalan dengan arahan Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean, untuk melakukan penguatan kesisteman perkarantinaan, seperti fasilitas pemeriksaan baik sarana dan prasarana laboratorium serta kemampuan petugasnya untuk dapat memastikan kesehatan dan keamanan produk yang dilalulintaskan.

Lebih lanjut Ginting menjelaskan, bahwa Kota Sibolga memiliki potensi besar di bidang perikanan dan pertanian karena terletak di pesisir pantai barat Sumatera. Potensi tersebut bisa dijadikan dasar untuk meningkatkan perdagangan hingga ke manca negara.

(Red)

Posting Komentar

0 Komentar