Langkat, GarisPolisi.com - Warga di Dusun IIA Sukarame, Desa Kepala Sungai, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat resah. Mereka mengeluhkan abu dari aktivitas PT Sejahtera Mandiri Sawit (PT SMS). Bahkan, limbah cair pabrik pengolah brondolan kelapa sawit itu, sempat menggenangi parit di pemukiman warga. Bau busuk limbah pun sangat mengganggu penciuman.
Hal itu disampaikan Rusdi (70), Kamis (25/8/2022) pagi di kediamannya. Dia menceritakan, limbah cair dari PT SMS pernah menggenangi lahan di pemukiman mereka. “Bau busuk, warnanya hitam, gatal juga. Kalau datang tamu, malu kita karena bau,” ucapnya.
Kalau sore, abu dari cerobong pabrik pun beterbangan ke pemukiman. Piring, pakaian di jemuran jadi sasaran. Bahkan, lantai rumah juga hitam karena abu yang terbawa angin.
Selain itu, Rusdi mengaku air tanah menjadi kering. Dia terpaksa menumpang sumur gali milik tetangganya, untuk kebutuhan sehari – hari. Karena, smur bor miliknya sudah tidak mengeluarkan air.
“Pernah saya datangi pihak pabrik mengeluhkan air sumur bor yang kering. Tapi sampai saat ini tidak juga ada bantuan. Padahal, sudah pernah utusan dari pabrik yang melihat kondisi air kami,” keluh pria renta itu.
Lain halnya dengan Marhani (67), warga yang bermukim di dekat PT SMS ini mengeluhkan sesak nafas. Dia mengaku, abu dari pabrik itu menyebabkan gatal – gatal dan dadanya sesak.
“Kepala sering pening. Kalau bernafas sesak. Kalau terbawa abunya angin, ya gelap. Rumah ini pun gak nampak. Abunya itu kan kotor, jadi ya sesak kalau terhirup. Abu yang nempel di pakaian pun buat gatal,” tutur Mahrani dengan nafas tersengal.
Meskipun sudah pernah menyampaikan keluhannya, namu Mahrani belum juga mendapat perhatian dari perusahaan. Jika begitu dampaknya, Mahrani dan warga lainnya enggan membubuhkan tanda tangan, sebelum PT SMS berdiri.
“Waktu itu cuma dikasih Rp50 ribu untuk tanda tangan. Kalau bisa, adalah bantuan untuk berobat. Salain itu, libahnya jangan sampai mengganggu kenyamanan masyarakat di sini,” harap Mahrani.
Warga di sana berharap, agar pihak perusahaan bisa mengatasi limbahnya yang mencemari lingkungan. Supaya aktivitas masyarakat tidak tergangggu dan perusahaan tetap bisa produksi dengan baik.
Terpisah, pihak PT SMS Ardiansyah Putra Ismail belum memberikan keterangan terkait keluhan warga tersebut. Hingga berita ini diterbitkan, yang bersangkutan belum membalas pesan WhatsApp yang dikirim kepadanya sudah dibaca. (Ngga)


0 Komentar