Unit Andiga Motor Aek Kanopan Labura Diduga Lakukan Penipuan Terhadap Nasabah

Ismail Munthe (40) saat berada di Kantor CV, Andiga Motor Aek Kanopan.


Editor : MJ.Sitorus

Labura, GarisPolisi.com - Mitra usaha Andiga Motor Aek Kanopan, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhan batu Utara (Labura) Provinsi Sumatera Utara, yang bergerak dalam bidang usaha jual beli sepeda motor baru, bekas, dan peminjaman modal usaha, disebut-sebut lakukan penipuan dengan sengaja pada nasabahnya. 

Dugaan penipuan oleh Andiga Motor unit Aekkanopan, yang dilakukan pada seorang nasabah, Ismail Munthe (40) warga Dusun Kampung Tengah, Desa Tanjung Pasir yang sebelumnya melakukan pinjaman modal dengan jaminan BPKB Supra X 125 tahun rakitan 2010, warna hitam sebesar Rp 3.500.000, dengan lama pinjaman 12 bulan, dengan angsuran sebesar Rp 485.000 / bulan.

Ismail Munthe, mengatakan pada wartawan telah membayar kewajibanya selama 9 bulan lamanya tanpa ada tunggakan pinjaman. 

Namun, akibat adanya perobahan kondisi perekonomian, maka pembayaran sempat macet 2 bulan, namun bukan berarti tidak punya etika baik untuk membayar.

Bukti pembayaran angsuran Ismail Munthe ke CV. Andiga Motor.

“Begini bang, selama saya meminjam bukan sering saya nunggak-nunggak. Namun, kitakan saat ini perekonomian kita ada naik turunnya, maka sempatlah saya nunggak. Tapi bukan kita tak mau bayar, tapi cara orang ini main tarik gitu aja bang.”Ucap Ismail, Selasa (21/6/2022)

Menurut  Ismail Munthe, dugaan  penipuan  pihak leasing Andiga Motor Aekkanopan terhadap dirinya, awalnya dia dichat melalui whatshapp oleh pihak Debt colecctor  Andiga Motor, bernama Soni, yang menawarkan untuk datang ke kantor membawa surat-surat kenderaan bermotornya.

Dengan tawaran akan ditambahkan pinjaman dari awal dan hutang sebelumnya akan dilunasi dengan pinjaman yang baru. 

“Awal penarikan ini bang, aku dichat debt collector menanyakan masalah angsuranku bulan selanjutnya yang jatuh tempo setiap bulannya itu tanggal 1, ku jawab belum ada bang. Dan saya tanya, bisa lagi minjam agar bisa hutang 3 bulan lagi kututupi, dan saya membayar dari awal lagi. Jadi, dijawabnya, ‘bisa bang’.” Ucap Ismail menirukan perkataan Soni.

Setelah sampai di kantor Andiga Motor Aekkanopan, Ismail Munthe, diminta pihak Andiga Motor menunjukkan dan memberikan STNK motornya pada pihak kantor,.

Kemudian motor Supra X 125 miliknya dimasukkan kolektor kekantor, dan kemudian langsung disuguhkan surat Berita Acara Penarikan unit oleh Andiga motor.

Yang mana surat tidak berkop resmi, dan tidak ditandatangani pimpinan yang semestinya disertai stempel sebagai surat resmi. 

“Jadi kayak terjebak awak bang dibuat mereka ini. Tiba-tiba STNK ku diminta dan karetaku ditarik orang itu begitu aja. Jadi, dimana hak saya atas kereta saya, BPKB sudah jadi jaminan, STNK ku diambil, dan  keretaku ditarik begitu aja. Dimana lagi hak saya, dan buktinya saya sebagai pemilik kereta, lebih mahal lagi harga kretaku itu dari hutangku, begini tak terima aku bang,”tegasnya.

Menindaklanjuti pernyataan Ismail Munthe, awak media mengkonfirmasi pihak kantor Andiga Motor, Selasa (21/6/2022) sekitar pukul 10.38 wib, dan staf  Andiga Motor yang ada disana mengatakan, bahwasanya itu semua sudah sesuai prosedur yang ditetapkan oleh Kepala Unit, Ebing Saragih, dan sudah ketentuan perusahaan. 

“Kalau orang bapak keberatan atas apa yang telah kami lakukan ini, silahkan suratin atau lapor aja, kita juga punya kuasa hukum kok. Jadi, gak ada artinya orang bapak tanya sama kami. Karena gak ada kami mengurusin begini, tak dari sini gaji kami pak.” Cetus salah seorang staf Andiga Motor dengan lantang. 

Staf itu juga mengatakan, bahwa mereka tidak tau menau masalah tarik menarik unit dilapangan, semuanya itu merupakan urusan debt collector dan leasing.

“Untuk apa orang bapak berdebat sama kami, masalah ini urusan debt collector  dan leasing. Dan semuanya ini sudah ketentuan nasabah dengan kami di surat perjanjian, maka dari itu nasabah tidak membayar kewajibanya kami bisa menarik unit gak meski harus melalui adanya surat pernyataan dari pengadilan seperti apa yang orang bapak-bapak bilang.”kata staf tersebut dengan cuek.


Posting Komentar

0 Komentar