Medan Tuntungan|GarisPolisi.com – Jalan Jamin Ginting, khususnya di kawasan Simpang Selayang, Kelurahan Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, kerap menjadi titik kemacetan parah dari pagi hingga sore. Fenomena ini diduga kuat akibat praktik pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.
Menurut sejumlah pengendara, pungli yang dilakukan di kawasan tersebut tampaknya sudah terorganisir dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Setiap harinya, para pelaku pungli menyasar pengemudi yang keluar dari Pasar Induk Medan di Laucih, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan.
Ironisnya, aksi pungli ini tetap berlangsung meskipun ada petugas kepolisian yang berjaga untuk mengatur lalu lintas. Para pelaku pungli bahkan terlihat menjalankan aksinya dengan leluasa, seolah-olah mendapat restu dari pihak berwenang. Hal ini menimbulkan keresahan di kalangan pengguna jalan.
Gembira Sembiring (46), seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang setiap hari melintasi Simpang Selayang untuk pergi bekerja, mengaku sering terjebak kemacetan akibat aksi pungli tersebut. Kepada wartawan, Kamis (23/1/2025), ia menjelaskan bahwa pelaku pungli memprioritaskan kendaraan yang keluar dari Pasar Induk, sehingga memperparah arus lalu lintas.
“Selain pungli, angkutan kota yang berhenti sembarangan dan bus yang memutar arah di persimpangan juga memperparah kemacetan. Akibatnya, saya sering terlambat masuk kerja,” ujar Gembira.
Para pengguna jalan, termasuk Gembira, berharap agar aparat kepolisian, khususnya dari Polsek Medan Tuntungan, segera mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah ini.
Ia juga meminta perhatian dari Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Whisnu Hermawan F. SIK MH dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan SH SIK untuk menempatkan petugas tambahan yang dapat mengatur lalu lintas secara efektif serta menangkap para pelaku pungli di kawasan Simpang Selayang.
“Kami berharap aparat segera bertindak tegas agar kemacetan ini dapat teratasi dan kenyamanan berkendara kembali dirasakan,” pungkasnya.
Masalah ini bukan hanya soal kelancaran lalu lintas, tetapi juga menyangkut ketertiban umum dan citra pelayanan publik di Kota Medan. Masyarakat menunggu respons cepat dari pihak berwenang demi mewujudkan lingkungan yang bebas dari pungli dan kemacetan yang berkepanjangan.
(Ali)
0 Komentar