Dalam rapat tersebut, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Dr. Pudji Ismartini, M.App.Stat., menyampaikan bahwa angka inflasi nasional mencapai 1,55% pada November 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang terbesar inflasi dengan kontribusi 0,22%.
Sementara itu, beberapa komoditas mencatat deflasi, termasuk beras, yang mengalami penurunan harga sebesar 0,45%. Deflasi beras ini terjadi di 26 provinsi, sedangkan delapan provinsi mencatat inflasi, dan empat lainnya menunjukkan stabilitas harga.
Menurut Dr. Pudji, inflasi tahunan terus menurun sejak April hingga November 2024, termasuk pada komponen harga bergejolak. Hal ini menjadi sinyal positif, meskipun tantangan tetap ada, khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2024/2025.
Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Badan Pangan Nasional, Yusra Egayanti, S.Si., Apt., M.P., menjabarkan langkah strategis pengendalian inflasi menjelang HBKN, antara lain:
- Optimalisasi Penyaluran Beras SPHP: Telah terealisasi 1,3 juta ton atau 93,12% hingga 22 November 2024.
- Bantuan Pangan Beras: Tiga tahap penyaluran dengan total 1,76 juta ton.
- Gerakan Pangan Murah: Dilaksanakan lebih dari 8.800 kali di seluruh Indonesia sepanjang tahun, dan akan difokuskan di 135 titik menjelang Natal dan Tahun Baru.
- Fasilitasi Distribusi Pangan: Realisasi distribusi mencapai 681,3 ton per akhir November.
- Pendirian Kios Pangan Murah: Sebanyak 444 unit tersebar di 101 kabupaten/kota.
- Pengawasan dan Monitoring: Termasuk uji keamanan pangan dan pengawasan distribusi.
Di tingkat lokal, Kabupaten Pasaman Barat mencatat kenaikan harga pada beberapa komoditas bahan pangan antara 26 November hingga 3 Desember 2024. Data dari pasar-pasar utama di wilayah seperti Kinali, Simpang Empat, hingga Talu menunjukkan tren kenaikan harga berikut:
- Daging Ayam Broiler/Ras Lokal: Naik 3,57% (28 November).
- Cabai Merah Lokal: Naik 7,69%, dan Cabai Rawit Hijau melonjak 16,67% (29 November).
- Bawang Merah: Naik 6,67% (2 Desember).
- Ikan Laut ToAmpal: Naik 7,69% (2 Desember).
Kenaikan harga ini menjadi perhatian serius Pemkab Pasaman Barat, terutama menjelang musim liburan dan akhir tahun yang biasanya diiringi dengan lonjakan kebutuhan masyarakat.
Melalui keikutsertaan dalam Rakor Pengendalian Inflasi, Pemkab Pasaman Barat berkomitmen mengadopsi strategi nasional, termasuk menggelar operasi pasar murah, memperkuat distribusi pangan, serta mengintensifkan pengawasan harga di tingkat pasar.
“Pengendalian inflasi menjadi prioritas utama kami untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama dalam menghadapi lonjakan kebutuhan jelang Natal dan Tahun Baru,” ujar perwakilan TPID Pasaman Barat.
Pemkab juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan indikasi penimbunan atau permainan harga yang dapat memperparah situasi inflasi di daerah.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan lonjakan harga pangan dapat terkendali, sehingga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga.
(Okeh Saputra)
0 Komentar