Medan | GarisPolisi.com – Pemilihan Gubernur Sumatera Utara dan Wali Kota Medan yang digelar pada Rabu (27/11/2024) diwarnai hujan sejak malam sebelumnya hingga hari pelaksanaan. Kondisi cuaca ini berdampak signifikan pada tingkat partisipasi masyarakat, dengan beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) terlihat sepi.
Pantauan di lapangan menunjukkan suasana di sejumlah TPS berbeda jauh dari euforia pemilu presiden atau pemilu legislatif sebelumnya. Beberapa TPS hanya dihadiri segelintir pemilih, sementara banyak lainnya tampak kosong hingga waktu penutupan pukul 13.00 WIB.
Ibnu, seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Lingkungan I, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat, menyebut cuaca menjadi alasan utama rendahnya partisipasi masyarakat.
"Iya, Bang, memang tidak banyak masyarakat yang datang memilih. Mungkin karena hujan sejak malam hari, jadi semangat mereka berkurang untuk menggunakan hak pilihnya," ujar Ibnu saat diwawancarai.
Puji Astuti, Kepala Lingkungan I Gang Wonosobo, mengonfirmasi hal serupa. Ia mengatakan antusiasme pemilih pada pemilu kali ini tidak seperti pemilu sebelumnya. Bahkan, beberapa warga yang datang terlambat tidak bisa memberikan suara karena waktu pemilihan sudah ditutup sesuai aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Memang cuaca jadi faktor utama. Banyak warga yang ingin memilih, tapi karena waktu sudah habis, mereka tidak diizinkan lagi. Sesuai ketentuan KPU, TPS buka mulai pukul 07.00 hingga pukul 13.00 WIB," kata Puji Astuti.
Selain minimnya partisipasi, hujan deras juga menyebabkan genangan air di beberapa titik di Kota Medan, bahkan berpotensi memicu banjir. Kondisi ini semakin menyulitkan warga yang hendak menuju TPS.
Hingga berita ini diturunkan, hujan masih mengguyur sebagian besar wilayah Medan. Keadaan ini memunculkan keprihatinan terkait dampaknya pada pelaksanaan pemilu, yang seharusnya menjadi momentum penting untuk menentukan masa depan daerah.
(Misdi)
0 Komentar