Medan Deli|GarisPolisi.com – Sebuah kisah transformasi luar biasa lahir di Jalan Aluminium I, Lingkungan XVI dan XVII, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara.
Wilayah yang dahulu lekat dengan stigma sebagai pusat peredaran narkoba, kini perlahan berubah menjadi simbol harapan berkat perjuangan Komunitas Hijrah Badal Kandank.
Komunitas ini berdiri pada 22 September 2019, dipelopori oleh pemuda-pemuda yang sebagian besar adalah mantan pelaku tindak kriminal, bandar, pengedar, dan pengguna narkoba.
Dengan tekad kuat, mereka memulai perjalanan panjang untuk membersihkan lingkungan mereka dari jeratan narkoba, khususnya sabu-sabu, yang telah mencengkeram wilayah tersebut sejak tahun 2000.
Ketua Komunitas Hijrah Badal Kandank, TZ Totari Rikumahu, atau yang akrab disapa Ari Ambon, mengungkapkan latar belakang pahit yang mendorong pembentukan komunitas ini.
"Kami hidup dalam lingkungan yang dulu sangat gelap. Narkoba ada di setiap sudut, dan dampaknya merusak, bukan hanya fisik, tetapi juga mental generasi muda kami," kenangnya.
Dengan semangat hijrah, komunitas ini menginisiasi berbagai langkah strategis untuk memutus mata rantai peredaran narkoba:
Penyuluhan dan Edukasi
Komunitas aktif bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polri untuk memberikan edukasi rutin di sekolah-sekolah serta lingkungan masyarakat tentang bahaya narkoba.Pembentukan Satgas Anti-Narkoba
Satgas ini terdiri dari mantan pengguna, tokoh masyarakat, dan pemuda setempat. Mereka bertugas melakukan pengawasan, melaporkan aktivitas mencurigakan, dan menindaklanjuti laporan warga.Pendekatan Keluarga dan Rehabilitasi
Komunitas memberikan pendampingan intensif kepada mantan pengguna narkoba, membantu mereka kembali ke masyarakat dengan membangun rasa percaya diri melalui pelatihan keterampilan dan pendekatan kekeluargaan.Kolaborasi dengan Pemerintah dan Tokoh Agama
Kerja sama ini mencakup pendataan pengguna narkoba oleh kepala lingkungan, program rehabilitasi, dan pemberantasan narkoba secara sistematis.
Dalam dua tahun terakhir, upaya mereka telah membuahkan hasil nyata. Tingkat penyalahgunaan narkoba di lingkungan ini menurun hingga 80%, sementara tingkat kriminalitas berkurang drastis.
Para pemuda yang sebelumnya terjebak dalam lingkaran gelap kini aktif mengikuti kegiatan positif seperti olahraga dan pelatihan keterampilan.
Sekretaris komunitas, Hendra Dermawan, menyatakan, "Hasil ini adalah buah kerja keras bersama. Tidak hanya komunitas kami, tapi semua pihak yang peduli terhadap masa depan generasi muda," tuturnya.
Perjuangan Belum Usai
Meski banyak kemajuan, Ari Ambon mengingatkan bahwa tugas mereka belum selesai.
"Narkoba seperti wabah. Kami tidak bisa melawan sendiri. Dibutuhkan dukungan semua pihak untuk menjaga lingkungan ini tetap bersih," tegasnya.
Komunitas Hijrah Badal Kandank kini menjadi inspirasi bagi lingkungan lain, membuktikan bahwa perubahan nyata hanya mungkin terjadi dengan tekad kuat, kerja keras, dan kebersamaan.
"Hijrah bukan hanya pindah, tapi berubah. Masa lalu yang kelam bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan menuju masa depan yang lebih baik," pungkas Ari penuh semangat.
(Wahyu PS)
0 Komentar