Berdasarkan informasi yang dihimpun tim Aliansi Wartawan Medan Utara (Awan Mera), kecelakaan tersebut melibatkan sebuah head trailer yang terbalik dan menimpa salah satu pekerja buruh berinisial IS, warga Pajak Baru, Belawan. Meski tidak ada korban jiwa, IS mengalami luka serius dan diperkirakan menderita cacat fisik permanen akibat kecelakaan itu.
Sejumlah pihak mengkritisi kejadian ini, salah satunya aktivis Sumatera Utara, RH, yang menuntut adanya transparansi dan tindakan tegas dari pihak-pihak berwenang di Terminal Internasional Belawan.
"Pertanyakan keseriusan Dirut Belawan New Container Terminal (BNCT), Hany Uktolseya, dalam menangani insiden ini. Juga, KSOP dan pejabat Pelindo harus bertanggung jawab atas lemahnya pengawasan di terminal. Jangan sampai masalah ini ditutupi atau dilindungi," ujar RH saat diwawancarai.
Dikabarkan bahwa lemahnya pengawasan di Terminal Internasional Belawan menjadi penyebab utama insiden ini. Bahkan, buruh liar yang dikenal sebagai "buruh pelor" dilaporkan kerap beroperasi di area tersebut tanpa pengawasan ketat, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan kerja.
Dirut Belawan New Container Terminal (BNCT), Hany Uktolseya melalui Health Safety Security And Environment (HSSE) yang disebut-sebut bernama Carles terkesan bungkam, ketika dikonfirmasi tim Awan Mera via seluler dan pesan WhatsApp, Kamis (19/09/2024) pukul 09.30 Wib, tidak menjawab.
( Nur )
0 Komentar