Kegiatan ini bertujuan memastikan keamanan dan kelancaran proses pemasangan tanda penerima bantuan sosial di setiap rumah yang telah terdaftar. Tanda ini dipasang sebagai upaya untuk menghindari adanya penyimpangan atau ketidakcocokan antara data penerima bantuan dan kondisi nyata di lapangan.
Menurut Serda Abdul Rahman, pemasangan tanda ini dilakukan untuk memastikan bahwa bantuan tepat sasaran dan benar-benar diberikan kepada warga yang membutuhkan. "Kami berharap program PKH dan BPNT ini benar-benar diterima oleh warga yang layak, sesuai dengan tujuan program tersebut. Kami juga memantau langsung kondisi rumah penerima untuk memastikan mereka memang berhak mendapatkan bantuan ini," ujarnya.
Pemasangan tanda penerima PKH dan BPNT ini dilakukan sebagai bagian dari upaya transparansi dan akuntabilitas pemerintah dalam penyaluran bantuan sosial, sekaligus sebagai sarana pengawasan terhadap penyaluran bantuan agar tidak disalahgunakan. Dengan adanya pendampingan dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan petugas Dinsos, diharapkan penyaluran bantuan berjalan lebih tertib dan tepat sasaran.
Salah satu warga penerima bantuan di Kelurahan Mekar Nauli mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan tersebut. "Kami sangat terbantu dengan adanya program ini, apalagi dengan pemasangan tanda di rumah, semua jadi lebih jelas dan tidak ada yang salah sasaran," kata salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Selain memastikan kelancaran pemasangan tanda, tim gabungan ini juga berinteraksi langsung dengan warga penerima untuk mendengar keluhan dan aspirasi terkait bantuan sosial yang mereka terima. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program pemerintah dalam membantu masyarakat yang kurang mampu.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk sinergi antara TNI, Polri, dan pemerintah daerah dalam mendukung program sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah Pematang Siantar.
(YN)
0 Komentar