Kadishub Labura Pusing Hadapi Truk Overtonase di Jalan Pulo Dogom

Rambu Tonase 8 ton Dishub Labura.

Editor: MJ.Sitorus

Labura | GarisPolisi.com - Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Irfan Ashadi Ritonga, mengaku merasa tertekan akibat ulah truk-truk perusahaan yang membawa muatan melebihi kapasitas atau overtonase di Desa Pulo Dogom, Kanopan Ulu, Londut, dan Desa Kuala Beringin, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labura.

"Dinas Perhubungan selama ini sudah melakukan sosialisasi kepada perusahaan-perusahaan terkait batasan muatan kendaraan yang sesuai standar," ujar Irfan saat ditemui wartawan GarisPolisi.com di ruang kerjanya, Rabu (14/8/2024), didampingi Sekretarisnya, Adi Darsing.

Namun, Irfan mengungkapkan bahwa hingga saat ini, Dinas Perhubungan belum dapat menegakkan regulasi terkait pengawasan dan pengendalian jalan kabupaten karena beberapa syarat administratif belum terpenuhi. "Ke depannya, kami akan terus meningkatkan koordinasi dengan dinas terkait dan perusahaan untuk memperbaiki situasi ini," tambahnya.

Kondisi jalan yang menghubungkan Kelurahan Aek Kanopan dengan Desa Pulo Dogom kini semakin memprihatinkan. Jalan tersebut rusak parah dengan banyak lubang besar akibat dilintasi truk-truk berat yang membawa muatan melebihi kapasitas yang diizinkan.

Sejumlah warga dari Desa Pulo Dogom, Kanopan Ulu, Londut, dan Kuala Beringin menyatakan kekecewaannya terhadap pemerintah daerah yang dinilai tidak serius menegakkan aturan. Mereka berharap perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut mematuhi aturan untuk menjaga infrastruktur jalan yang menjadi urat nadi perekonomian warga.

Rozali Panjaitan, seorang tokoh masyarakat Desa Pulo Dogom, mengungkapkan kekesalannya terkait kerusakan jalan akibat truk-truk berat, terutama milik pengusaha RAM sawit dan tangki CPO dari Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT MSJ di Desa Pulo Dogom. "Kerusakan jalan ini disebabkan oleh truk yang mengangkut sawit maupun CPO dari PMKS di Pulo Dogom serta RAM di sekitar Desa Pulo Dogom, Londut, dan Kuala Beringin," ujarnya.

Sebelumnya, PMKS di Desa Pulo Dogom juga sempat menjadi sorotan masyarakat akibat polusi udara yang disebabkan oleh pembakaran tandan kosong (jangkos). Anak-anak TK yang berada di dekat pabrik sering mengeluhkan dampak negatif dari polusi tersebut.

Kepala Desa Pulo Dogom, Rizal Parapat, berharap pemerintah segera menegakkan peraturan daerah untuk menjaga dan merawat jalan yang dibangun dengan uang rakyat. "Semua pihak yang menggunakan jalan ini harus menaati aturan demi kebaikan bersama," tegas Rizal melalui Sekretaris Desa di ruang kerjanya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi mengenai penggunaan truk berat yang melebihi tonase, Manajer PMKS PT MSJ Pulo Dogom, Hisyam Siregar, tidak memberikan jawaban apapun ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp pada Senin (12/8/2024).

Posting Komentar

0 Komentar