Safari dakwah ini digelar di berbagai wilayah, termasuk Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Asahan, Kota Tanjungbalai, dan Kabupaten Batubara. Acara berlangsung pada 6-7 Agustus 2024, dan dilanjutkan pada Kamis, 8 Agustus 2024.
Agus Fatoni, yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah di Kementerian Dalam Negeri, diduga melakukan 'cawe-cawe' dalam mendekati Pilgub Sumut. Dugaan ini muncul karena seringnya ia memberikan panggung kepada Bobby Nasution, yang disebut-sebut sebagai calon kuat dalam Pilgub tersebut.
Spanduk acara Safari Dakwah dan Doa Keselamatan, yang dihadiri ribuan masyarakat dan diisi tausiyah oleh Ustadz Yusuf Mansyur, menampilkan foto Bobby Nasution secara mencolok. Hal ini semakin memicu spekulasi tentang adanya upaya kampanye terselubung.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni mengatakan bahwa Safari Dakwah ini bertujuan agar pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut semakin semarak dan dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat. "Kita adalah tuan rumah, ini adalah kebanggaan yang harus kita sambut bersama. Pasang spanduk di mana-mana, ceritakan kepada keluarga dan tetangga, itulah semangat PON," ujar Fatoni di Masjid Agung H Ahmad Bakrie, Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumut.
Fatoni juga mengingatkan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan benar pada Pilkada yang akan berlangsung 27 November 2024. "Sudah saatnya kita menentukan siapa yang terbaik untuk menjadi Gubernur, Bupati, atau Walikota. Gunakan hak pilih Anda, jangan golput karena suara Anda sangat menentukan," kata Fatoni.
Mantan Pj Gubernur Sumsel ini sebelumnya juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika ada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak netral dalam Pilkada serentak 2024. "ASN harus netral, tidak boleh berpolitik praktis. Jika ada bukti ketidaknetralan, laporkan dan akan ada sanksinya," tegas Fatoni.
Namun, meskipun sudah memberikan imbauan tentang netralitas ASN, Agus Fatoni sendiri kini dituduh tidak netral. Menurut Pengamat Politik Sumut, Rafriandi Nasution, tindakan Fatoni yang sering tampil bersama Bobby Nasution bisa diinterpretasikan sebagai bentuk dukungan terhadap salah satu calon gubernur.
"Itu adalah manipulasi yang sering dilakukan untuk menciptakan kesan tertentu di mata publik. Konsep ini pasti sudah dipertimbangkan matang oleh pihak Pemprov Sumut," kata Rafriandi pada Kamis,(8/82024).
Rafriandi menambahkan bahwa Pj Gubernur seharusnya menjaga kondusifitas politik di Sumut menjelang Pilkada serentak. "Pj Gubsu harus mampu membaca situasi dan tidak terjebak dalam ketidaknetralan eksekutif. Jangan sampai ada 'pulut durian' yang menarik namun baunya menyebar ke mana-mana," ungkapnya.
Pengamatan wartawan juga mencatat bahwa Agus Fatoni mengajak Bobby Nasution berkeliling ke berbagai daerah di Sumut, meskipun Bobby saat ini masih berstatus sebagai Walikota Medan. Hal ini memicu kekhawatiran mengenai netralitas Pj Gubsu.
Rafriandi meminta Agus Fatoni untuk menunjukkan sikap netral dalam Pilkada Sumut dan fokus pada tugasnya sebagai pimpinan tertinggi di Pemprov Sumut, termasuk memastikan Pilkada serentak berjalan aman dan kondusif tanpa ada dugaan 'cawe-cawe'. "Pj Gubsu harus berhati-hati dalam menjalankan amanahnya sebagai ASN agar tetap kondusif dan terkendali," pesan Rafriandi.
(San)
0 Komentar