Jasad Pria yang Ditemukan di Sungai Paluh Tower Ternyata Pencari Kepiting

Jenazah M Ramadani (31) hendak dikebumikan di TPU Paya Pasir, di Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, pada Selasa (20/8/2024).(Dok Kelurahan Labuhan Deli)

Medan | GarisPolisi.com - Polisi berhasil mengungkap identitas jasad pria bertato mahkota yang ditemukan mengapung di Sungai Paluh Tower, Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan. Korban diketahui bernama M. Ramadani (31), seorang warga setempat yang sehari-hari bekerja sebagai pencari kepiting.

Menurut Kepala Lingkungan I, Kelurahan Labuhan Deli, Mulhaji Nasution, identitas korban terungkap setelah dicek oleh tim Inafis. "Setelah dicek tim Inafis, diketahui bahwa korban adalah M. Ramadani, warga kami. Keluarga korban juga telah datang ke RS Bhayangkara Medan untuk mengidentifikasi jenazah," ujar Mulhaji, Selasa (20/8/2024).

Mulhaji menjelaskan bahwa Ramadani biasanya tinggal sendirian di rumah dan dikabarkan hilang sejak 16 Agustus 2024. “Pada hari hilangnya, sorenya saya masih sempat bersama Ramadani untuk memasang umbul-umbul. Setelah itu kami berpisah, dan kemungkinan malamnya dia pergi mencari kepiting. Biasanya dia mencari kepiting di malam hari,” tambah Mulhaji.

Diketahui bahwa pada Minggu (18/8/2024) sekitar pukul 08.00 WIB, mayat Ramadani ditemukan oleh seorang pria yang sedang mencari udang di Sungai Paluh Tower. Kepala Polres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban, menyatakan bahwa pria tersebut awalnya melihat mayat tersangkut di jaring udangnya. "Pria itu bersama temannya kemudian melaporkan penemuan mayat tersebut kepada kepala lingkungan," kata Janton, Minggu (18/8/2024).

Setelah kembali ke lokasi, mereka mendapati mayat tersebut telah berpindah tempat akibat terseret arus sungai dan tersangkut di hutan mangrove. Tim Basarnas bersama kepolisian segera mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi. "Mayat pria itu mengenakan baju biru dan celana pendek hitam. Di tangan kirinya terdapat tato bergambar mahkota. Diduga korban meninggal akibat terseret arus sungai saat mencari kepiting," ungkap Janton.

Jenazah Ramadani telah diserahkan kepada keluarganya dan dikebumikan di TPU Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, pada Selasa pagi (20/8/2024). Pihak keluarga yang masih berduka menerima kenyataan bahwa Ramadani diduga meninggal dunia akibat terseret arus sungai saat menjalankan pekerjaannya sebagai pencari kepiting.

Peristiwa tragis ini menambah daftar panjang kecelakaan yang dialami oleh nelayan dan pencari kepiting di daerah Medan Marelan, yang seringkali berhadapan dengan kondisi cuaca dan arus sungai yang tidak menentu. Polisi terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan tidak ada unsur kriminal dalam kejadian ini.

(Red)


Posting Komentar

0 Komentar