Ratusan Hektar lahan tersebut berada di Desa Securai Selatan Kecamatan Babalan, Langkat diduga dengan menggunakan Sertifikat Bodong serta surat-surat lainnya dimana dengan jelas Sertifikat serta surat-surat lainnya tersebut berada di Desa Kwala Gebang Kecamatan Gebang. Langkat, akan tetapi menanam sawitnya di Desa Securai Selatan Kecamatan Babalan.
Tidak berhenti disitu pengusaha tersebut juga telah pula menjual sebagian lahan sawitnya seluas ± 86 Ha kepada pihak lain, dan hingga saat ini pengusaha tersebut masih belum tersentuh hukum walaupun sudah banyak yang melaporkan.
Dimana tanah Negara bisa diperjual belikannya. Dengan tidak adanya tindakan yang berarti dari penegak hukum di Kab. Langkat, maka Kelompok Masyarakat Cinta Keadilan, Kejujuran dan Kepastian (MCK) membuat laporan kekantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara pada tanggal 9 September 2022 dan terus menyusul dengan surat-surat tertanggal 30 November 2022 serta tanggal 9 Januari 2023.
Akan tetapi sayangnya hingga kini belum ada tindakan yang diambil oleh pihak Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), dengan alasan bukti yang masih kurang sehingga para Pelapor belum juga mendapatkan perkembangan atas kasus yang dilaporkannya.
Ketika hal ini dikonfirmasi ke Alof Sianturi yang merupakan Kasi Upaya Luar Biasa Eksekusi dan Eksaminasi Kejatisu selalu mengatakan kasus nya masih diproses di bagian Intelejen.
“ Silahkan saja Bapak datang ke bagian Intelejen," ucapnya, tanpa memberi tahu siapa yang harus dijumpai atau memberitahu nomor yang bisa di hubungi di bagian Intelejen.
Akan tetapi pada tanggal 16 Maret 2023 Tim MCK mendatangi Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara untuk menjumpai yang ada dibagian Intelejen, setelah melapor dan menunggu ± 40 menit, Tim didatangi oleh seorang wanita bernama Priska sembari mengatakan bahwa Tim MCK tidak bisa berjumpa dengan orang Intelejen dikarenakan lagi sibuk membahas satu kasus.
Hingga kini baik surat maupun kontak baik hp/wa kepada pelapor (MCK Sumut) tidak ada sama sekali dari pihak Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara. (Red).
0 Komentar